Atlet Tinjunya Terlibat Keributan di PON Papua, Wagub DKI Jakarta: Akan Dibina

Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan, pihaknya masih menunggu hasil investigasi terkait keributan di arena tinju PON XX Papua yang melibatkan atletnya.

oleh Ika Defianti diperbarui 09 Okt 2021, 14:32 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2021, 14:32 WIB
Anies Baswedan melepas kontingen DKI Jakarta ke PON XX Papua
Gubernur DKI, Anies Baswedan bersama Wagub DKI, Ahmad Riza Patria melepas kontingen DKI Jakarta ke PON XX Papua. (Foto: Pemprov DKI Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil investigasi terkait kericuhan di arena pertandingan cabang olahraga tinju antara kontingen DKI Jakarta dengan relawan PON XX Papua.

Nantinya, kata dia, Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta akan membimbing dan mengedukasi atlet tinju yang terlibat dalam kericuhan di ajang PON Papua tersebut.

"Ini harus dibimbing, diedukasi, dan memang nanti kalau terbukti bersalah nanti akan ada pembinaan, evaluasi dari Dispora," kata Riza di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (9/10/2021).

Sebelumnya diberitakan, kericuhan terjadi di arena PON XX Papua cabang olahraga tinju antara kontingen DKI Jakarta dengan relawan. Keributan itu dipicu salah satu atlet asal DKI Jakarta, Jil Mandagie yang tak terima dengan keputusan wasit.

Keributan itu viral di media sosial dan diunggah akun @papua_talk. Peristiwa itu disebutkan terjadi di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, pada Jumat (8/10/2021) malam.

Informasi didapat, Jil Mandagie yang tidak terima dengan keputusan wasit yang memenangkan atlet tinju asal NTT, Luki Mira Agusto Hari, meluapkan kemarahannya usai turun dari ring. Dia membanting pintu dan memukul spanduk pembatas.

Aksi itu membuat para relawan PON XX Papua tersulut emosi hingga terjadi baku hantam. Insiden itu berimbas adanya pemukulan terhadap atlet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Polisi Turun Tangan

Polisi setempat kemudian memediasi kedua belah pihak. Mediasi dilakukan di Mapolda Papua.

Wakapolda Papua Brigjen Eko Rudi Sudarto mengatakan, kejadian itu merupakan kesalahpahaman. Rudi menyebut insiden tersebut sudah diselesaikan secara damai.

"Semangat sportifitas harus kita jaga. Baik, atlet, official, pelatih, relawan dan penonton. Diharapkan suasana menjadi Harmoni agar pelaksanaan PON XX Papua dapat diselenggarakan dengan sukses," kata Rudi dalam keterangannya, Sabtu (9/10/2021).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya