Wushu DKI Jakarta Bawa Pulang 14 Medali di PON XX Papua

DKI Jakarta sukses merebut total 15 medali di cabor Wushu PON XX Papua 2021.

oleh Thomas diperbarui 08 Okt 2021, 19:36 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 18:45 WIB
Atlet wushu DKI Jakarta yang berlaga di PON XX Papua 2021
Atlet wushu DKI Jakarta yang berlaga di PON XX Papua 2021

Liputan6.com, Jakarta- Ketua Pengprov Wushu Indonesia (WI) DKI Jakarta, Gunawan Tjokro mengapresiasi perjuangan Tim Wushu DKI Jakarta yang menduduki peringkat ketiga dengan merebut total 14 medali di Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2021. 

Tim Wushu DKI mendapat 5 medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu pada PON 2021 yang digelar di GOR Futsal Dispora Kabupaten Merauke, Papua, pada 29 September hingga 3 Oktober 2021. 

"Saya mengapresiasi perjuangan atlet wushu DKI Jakarta yang telah berhasil menyumbangkan 14 medali bagi Kontingen DKI Jakarta pada PON XX Papua 2021," kata Gunawan Tjokro yang dihubungi Jumat (8/10/2021). 

Sebenarnya, kata Gunawan Tjokro, peluang DKI Jakarta untuk menggeser posisi Tim Wushu Jawa Timur yang menjadi juara umum cabang olahraga wushu PON XX Papua dengan mengoleksi 6 emas, 4 perak, dan 5 perunggu cukup terbuka. Apalagi, target 2 emas di nomor Sanda sudah terpenuhi. 

Hanya saja, jelasnya, peluang tersebut terhalang akibat atlet andalan Erwein Wijayanto yang diandalkan di nomor Taolu Duillian Putra mengalami cedera lutut. "Erwein tidak bisa tampil maksimal karena cedera lututnya sehingga peluang  merebut emas nomor Duillian tertutup," katanya. 

Kendala

Banner PON XX Papua 2021
Banner PON XX Papua 2021 (Triyasni)

Selain itu, kata Gunawan Tjokro, gerakan Edgar Xavier Marvello, Kelvin Young, dan Erwein Wijayanto tidak sinkron karena ketiganya jarang melakukan latihan bersama. "Edgar dan Kevin itu kan masuk dalam skuad pelatnas sedangkan Erwein berada di pelatda. Jadi, mereka jarang menjalani latihan bersama," ujarnya. 

Hal yang sama juga dialami Jawa Timur (Jatim). Hanya saja, kata Gunawan Tjokro, Jawa Timur mengantisipasinya dengan menurunkan dua tim. Yakni, Tim utama bermaterikan kombinasi atlet pelatnas dan pelatda sedangkan Tim pelapis murni bermaterikan atlet pelatda. 

"Strategi Jatim menyiapkan dua tim itu membuahkan hasil positif dimana duet atlet pelatda yakni Wiliam dan Nicolas yang selalu berlatih bersama mampu meraih emas nomor Duillian putra karena gerakannya memang benar-benar sinkron. Saya akui strategi yang diterapkan Jatim memang bagus dan akan menjadi bahan evaluasi Pengprov WI DKI Jakarta untuk menghadapi event ke depan," tandasnya.

 

Peraih Medali

Gunawan Tjokro juga mengucapkan terima kasih kepada Panitia Besar PON XX Papua yang telah mendukung kesuksesan pelaksanaan cabor wushu PON XX Papua. Begitu juga dengan panitia lokal dan masyarakat Papua. 

Selain itu, dia juga memuji PB WI di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto yang telah menugaskan wasit/juri berkualitas untuk memimpin pertandingan. "Penilaian wasit/juri PON XX Papua sangat fair dan bisa diterima semua peserta," tandasnya. 

Ke depan, kata Gunawan Tjokro, Pengprov WI DKI Jakarta akan terus meningkatan pembinaan wushu dan berharap adanya fasilitas latihan di PPOP Ragunan. "Pengprov WI DKI Jakarta berharap ada fasiltas latihan di PPOP Ragunan sehingga tidak berpindah-pindah lagi," imbuhnya. 

Secara terpisah Sekum Pengprov WI DKI Jakarta, Herman Wijaya merasakan pelaksanaan PON XX Papua ini sangat istimewa dengan kahadiran Presiden Joko Widodo yang didampingi Menpora Zainudin Amali dan Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum PB WI menyaksikan pertandingan cabang olahraga wushu. "Saya selaku masyarakat wushu bangga pak Presiden Joko Widodo hadir langsung menyaksikan pertandingan didampingi pak Zainudin Amali dan pak Airlangga Hartarto," ujarnya. 

Lima medali emas Kontingen Wushu DKI Jakarta disumbangkan Edgar Xavier Marvelo (Chang Quan, Dao Shu + Gunshu Putra),  Nandira Mauriskha (Chang Quan Putri), Jumanta (kelas 60kg putra) dan Abdul Haris S (kelas 65kg putra). Sedangkan lima perak dari M Abdul Harist (Jianshu + Qiangshu putra), Eugenia Diva Widodo (Daoshu + Gunshu Putri), Buston Siagian (kelas 52kg putra), Amanda Lalaopatty (kelas 52kg putri), dan Dianda A Pietter (kelas 56kg). Kemudian lima perunggu dari Septiadi (Nan Guan + Nangun Putra), Jason Keitaro Widyawan (Dao Shu + Gunshu), Ilsa Valentina Surjaputi (Taiji Quan + Taijijian Putri), dan Nandra Mauriskha  (Jianshu + Qiangshu Putri). 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya