Liputan6.com, Jakarta - Polisi telah memeriksa pengemudi mobil BMW yang menabrak anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) saat penyekatan kendaraan Crowd Free Night (CFN) di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta selatan, pada Minggu (10/10/2021) dini hari.
Kepada polisi, pengemudi BMW berinisial RI mengaku panik saat diberhentikan petugas. Padahal, menurut Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, saat itu anggota di lapangan hanya menyasar pengendara roda dua yang putar-balik.
"Nah dia kurang konsentrasi pada saat itu tetap maju karena kaget diberhentikan mobilnya," ujar Argo, Senin (11/10/2021).
Advertisement
Akibatnya, mobil BMW tersebut menyerempet anggota Polantas yang bertugas. "Anggota terserempet spion sebelah kiri karena posisi petugas di tengah jalan," ujar dia.
Argo menerangkan, RI yang sedang bersama kekasihnya mengaku syok. Apalagi, banyak pengguna jalan yang meminta dirinya untuk keluar dari mobil.
"Dia tidak melarikan diri, dia minggir. Di situ banyak orang, (mobil) digedor-gedor suruh turun, dia tidak mau turun karena shock," ujar dia.
Pengemudi Jadi Tersangka
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menetapkan pengemudi mobil BMW sebagai tersangka. Berdasarkan hasil penyelidikan, ditemukan dua alat bukti permulaan untuk menaikkan status pengemudi dari saksi menjadi tersangka.
Pengemudi dijerat Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Adapun, sangkaan Pasal 283 junto 310 ayat 2.
Meski demikian, tersangka tidak dilakukan penahanan. Argo menyebut, tersangka bersikap kooperatif dan pihak keluarga telah menjamin.
"Ancaman hukuman kurang 5 tahun. Jadi sementara kita tidak tahan tapi kita kenakan wajib lapor. Karena korban sendiri juga luka ringan tapi tetep harus ada efek jera jadi gitu," tandas dia.
Advertisement