Usai KTT COP26 di Glasgow, Jokowi Lanjutkan Lawatan ke Abu Dhabi

Selama dua hari di Glasgow, Jokowi menjalani sejumlah agenda kerja yang cukup padat. Di hari pertama, dia mengadakan pertemuan bisnis dengan para CEO perusahaan Inggris.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Nov 2021, 19:43 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2021, 19:43 WIB
Pertemuan Jokowi dan Joe Biden
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dalam pertemuan bilateral pada KTT Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021). Pertemuan Jokowi - Joe Biden selama satu jam ini berlangsung dengan hangat dan bersahabat. (AP Photo/Evan Vucci)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melanjutkan lawatan kerja luar negerinya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (2/11/2021). Jokowi ke Abu Dhabi usai menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 di Glasgow Skotlandia, pada 1-2 November 2021.

Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi dan rombongan berangkat dari Bandara Internasional Glasgow Prestwick sekitar pukul 11.20 waktu setempat. Di Abu Dhabi, Jokowi akan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed Bin Zayed (MBZ).

Dia juga diagendakan meninjau sejumlah infrastruktur. Lalu, Jokowi direncanakan  bertemu dengan para tokoh dan pebisnis Uni Emirat Arab.

Selama dua hari di Glasgow, Jokowi menjalani sejumlah agenda kerja yang cukup padat. Di hari pertama, dia mengadakan pertemuan bisnis dengan para CEO perusahaan Inggris.

Pertemuan tersebut diharapkan dapat mengakselerasi realisasi komitmen investasi perusahaan yang hadir dalam pertemuan yang mencapai USD9,29 miliar guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.

Jokowi juga menghadiri upacara pembukaan KTT Pemimpin Dunia COP26 yang digelar di Scottish Event Campus (SEC). Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia dalam penanganan perubahan iklim.

Mulai dari, laju deforestasi yang turun signifikan dan terendah dalam 20 tahun terakhir, hingga penurunan kebakaran hutan sebesar 82 persen pada 2020.

Di sela-sela KTT COP26, Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Ibrahim Shtayyeh.

Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina menjadi negara yang merdeka, berdaulat penuh, dan dapat menentukan nasibnya sendiri dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya.

Sementara itu, pada pertemuan bilateral dengan PM Slovenia Janez Jansa, dia berharap agar Slovenia mendorong finalisasi perundingan Indonesia–EU Comprehensive Economic Partnership Agreement.

 

Pertemuan Bilateral dengan PM Inggris

Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat menghadiri KTT COP26 yang dilaksanakan di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia. (Biro Pers/Setpres)
Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat menghadiri KTT COP26 yang dilaksanakan di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia. (Biro Pers/Setpres)

Selain itu, Jokowi turut menggelar pertemuan bilateral dengan PM Inggris, Boris Johnson. Kedua pemimpin negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-Inggris.

Kepada Jokowi, PM Johnson bahkan menyatakan pentingnya dukungan berupa investasi hijau, dukungan multilateral development banks, dan teknologi hijau yang terjangkau.

Sementara itu, saat bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Jokowi membahas empat isu utama yaitu, apresiasi kerja sama di bidang kesehatan, pentingnya kedua negara untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi.

Selanjutnya, isu perubahan iklim, dan presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022. Tak hanya itu, kedua Kepala Negara juga melakukan tukar pikiran mengenai berbagai isu internasional, antara lain demokrasi, Myanmar, dan Afghanistan.

Di hari kedua, Jokowi menjadi salah satu dari tiga pembicara pada World Leaders Summit on Forest and Land Use. Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan soal pengelolaan hutan yang harus memadukan pertimbangan kebijakan lingkungan dengan ekonomi dan sosial.

Jokowi juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk berbagi pengalaman tentang keberhasilannya mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya