4 Fakta Terkait Dicoretnya Anggaran Pembuatan Sumur Resapan DKI Jakarta

Anggaran program penanganan banjir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupa pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022 dicoret oleh DPRD DKI Jakarta.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 03 Des 2021, 15:16 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 15:16 WIB
Antisipasi Banjir, Sudin SDA DKI Buat Sumur Resapan
Petugas Sudin SDA DKI Jakarta membuat sumur resapan dangkal di kawasan Utan Kayu, Rabu (18/11/2020). Pengerjaan sumur resapan dangkal tersebut untuk bisa menyerap air sehingga membantu mengurangi beban di Kali Cipinang ketika memasuki musim penghujan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Anggaran program penanganan banjir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupa pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022 dicoret oleh DPRD DKI Jakarta.

Disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Nasdem Nova Paloh, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengusulkan anggaran pembangunan sumur resapan sebesar Rp 330 miliar pada KUA-PPAS 2022.

Namun alokasi tersebut dihapus saat pembahasan Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta pada Rabu 24 November 2021 lalu.

"Di-nol-kan (anggaran sumur resapan) dari forum Banggar kemarin. Jadinya tidak ada kegiatan lagi untuk sumur resapan," ujar Nova dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu 1 Desember 2021.

Meski begitu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku tidak ambil pusing dengan penghapusan anggaran pembangunan sumur resapan pada RAPBD 2022.

"Program pengendalian banjir macam-macam, tidak hanya sumur resapan, ya. Ada program pengerukan, pembuatan waduk, embung, situ, pengadaan pompa mobile, statis, polder, tanggul, jadi banyak sekali," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 1 Desember 2021.

Berikut sederet fakta terkait Pemprov DKI Jakarta coret anggaran program penanganan banjir berupa pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022 dihimpun Liputan6.com:

 

1. Di-Nol Kan DPRD DKI Jakarta

Pengerjaan Sumur Resapan di Kebayoran Baru
Pekerja sedang menyelesaikan pengerjaan sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Sumur resapan atau drainase vertikal tersebut diharapkan dapat mengurangi titik-titik rawan banjir di Ibu Kota. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

DPRD DKI Jakarta mencoret anggaran program penanganan banjir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupa pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Nasdem, Nova Paloh mengungkapkan bahwa Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengusulkan anggaran pembangunan sumur resapan sebesar Rp 330 miliar pada KUA-PPAS 2022.

Namun alokasi tersebut dihapus saat pembahasan Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta pada Rabu 24 November 2021 lalu.

"Di-nol-kan (anggaran sumur resapan) dari forum Banggar kemarin. Jadinya tidak ada kegiatan lagi untuk sumur resapan," ujar Nova dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu 1 Desember 2021.

Nova menjelaskan, anggaran sumur resapan telah dipangkas lebih dari separuh sehingga tersisa Rp 120 miliar saat pembahasan di Komisi D DPRD DKI sebelum dibawa ke Rapat Banggar.

"Kalau di komisi kan kita sudah kurangi jadi Rp 120 miliar. Kalau di Banggar besar, kesepakatan terakhir akhirnya di-nol-kan," ucapnya.

 

2. Alasan Dicoretnya Anggaran

Antisipasi Banjir, Sudin SDA DKI Buat Sumur Resapan
Petugas Sudin SDA DKI Jakarta membuat sumur resapan dangkal di kawasan Utan Kayu, Rabu (18/11/2020). Sumur resapan dangkal tersebut recananya akan dibangun sebanyak 120 titik sehingga membantu mengurangi beban di Kali Cipinang ketika memasuki musim penghujan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dengan dicoretnya anggaran sumur resapan tersebut, maka program drainase vertikal sebagai salah satu upaya penanganan banjir di Jakarta itu tak akan lagi dilaksanakan pada 2022.

Menurut Nova, ada sejumlah alasan anggota Banggar DPRD DKI memutuskan menghapus seluruh anggaran sumur resapan.

Salah satunya, kata dia, karena fungsi sumur resapan dinilai belum signifikan mengatasi banjir di Ibu Kota.

"Mungkin dari kawan-kawan ada beberapa masukan yang istilahnya di beberapa wilayah ada yang terlihat belum bisa menangani masalah banjir, terkait masalah resapan airnya gitu," tegas Nova.

 

3. Wagub DKI Jakarta Tak Ambil Pusing

Pengerjaan Sumur Resapan di Kebayoran Baru
Suasana pengerjaan sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Sumur resapan atau drainase vertikal tersebut diharapkan dapat mengurangi titik-titik rawan banjir di Ibu Kota. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pengendalian banjir di Ibu Kota terbagi menjadi sejumlah langkah.

Riza pun mengaku tidak ambil pusing dengan penghapusan anggaran pembangunan sumur resapan pada RAPBD 2022.

"Program pengendalian banjir macam-macam, tidak hanya sumur resapan, ya. Ada program pengerukan, pembuatan waduk, embung, situ, pengadaan pompa mobile, statis, polder, tanggul, jadi banyak sekali," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 1 Desember 2021.

Politikus Gerindra itu menyatakan pihaknya akan mengerjakan sesuai dengan anggaran yang telah disepakati dengan anggota dewan.

"Silakan saja, saya kira teman-teman sudah koordinasi dengan teman-teman di DPRD, dari dinas mana program yang jadi prioritas, disepakati bersama," ucap dia.

 

4. Pastikan Tetap Kejar Target Selesaikan Sumur Resapan

Pembuatan Sumur Resapan Antisipasi Banjir di Jakarta
Pekerja saat membuat lubang untuk sumur rasapan di Jalan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (15/10/2021). Hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta sudah membuat sumur resapan di 6.233 titik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Riza pun menargetkan membangun 26.932 titik sumur resapan di wilayah Ibu Kota hingga akhir Desember 2021. Menurut dia, saat ini pihaknya akan terus mengejar target yang ditentukan.

"Jadi sumur resapan itu yang sudah terpasang itu 19.042 titik dan terus diproses untuk mencapai 26.932 titik sampai akhir Desember. Nah, ini yang sedang kami upayakan," kata Riza.

Lanjut dia, pengerjaan tersebut sudah berdasarkan anggaran yang ada. Dalam pengerjaannya sudah ditenderkan menggunakan e-katalog.

Riza juga menyatakan untuk pencapaian target tersebut menjadi tanggung jawab dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.

"Sudah ditenderkan pakai e-katalog kan tinggal proses pelaksanaan, tinggal tunggu sampai selesai," jelas Riza.

 

(Muhammad Fikram Hakim Suladi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya