Kemenkominfo Ingatkan Anak Muda Maluku-Papua Berselancar di Media Sosial dengan Aman

Pelatihan Kemenkominfo kal ini mengusung tema 'Berselancar di Dunia Digital dengan Aman' yang dilaksanakan pada Selasa (28/2/2023) secara daring dengan nonton bareng di aula sekolah peserta masing-masing.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2023, 14:46 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2023, 22:20 WIB
Mengenal Istilah Buzzer
Ilustrasi Aktivitas Buzzer di Media Sosial Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Tujuannya untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Maluku-Papua terhadap media digital yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Pelatihan kali ini mengusung tema 'Berselancar di Dunia Digital dengan Aman' yang dilaksanakan pada Selasa (28/2/2023) secara daring dengan nonton bareng di aula sekolah peserta masing-masing.

Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 600 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMPN 85 Maluku Tengah, SMPN 37 Maluku Tengah, dan SMPN 3 Maluku Tengah.

Narasumber yang hadir pada hari kelima Workshop Literasi Digital ini adalah Pegiat Literasi Ilham Baladraf dan Chyntia Andarinie, serta Public Figure Vizza Darra.

Pegiat Literasi Ilham Baladraf memberikan materi pertama mengenai kecakapan digital saat memberikan materi pertama kali ini.

"Individu yang cakap mermedia digital, dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital," ujar Ilham melalui keterangan tertulis, Selasa (28/2/2023).

Selanjutnya, Pegiat Literasi Chyntia Andarinie memaparkan materi mengenai keamanan digital.

"Keamanan di dunia digital, adalah sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital. Baik daring maupun luring, sehingga dapat dilakukan secara aman," tutur Chyintia.

"Tidak hanya berfungsi untuk melindungi data yang kita miliki, melainkan juga untuk mengamankan data data pribadi yang sifatnya rahasia," tambah Chyntia.

 

Jadi Pengguna Media Sosial yang Bijak

Tidak Mencurigai Aktivitas Pasangan di Media Sosial
Ilustrasi Aktivitas di Media Sosial Credit: unsplash.com/Austin

Public Figure Vizza Darra menambahkan, media sosial (medsos) bukanlah tempat yang aman, sehingga para penggunanya harus berhati-hati.

"Media sosial tentu bukanlah tempat yang aman, ada begitu banyak hal negatif didalamnya. Untuk itu, jadilah pengguna media sosial yang bijaksana. Karena, tidak beretika di ranah digital adalah bencana. Membuat konten di sosial media dengan baik, maka akan berprestasi," jelas Vizza.

Beragam pembahasan dan cara penyampaian yang sangat menyenangkan, membuat peserta sangat antusias mengikuti pelatihan webinar literasidigital.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

 

Status Literasi Digital Indonesia

Men-stalking Lewat Media Sosial
Ilustrasi Men-stalking di Media Sosial Credit: pexels.com/Lisa

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Kegiatan workshop diawali dengan sambutan dari Menkominfo Bapak Johnny G Plate secara daring. Johnny menyampaikan, selain dari membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.

"Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia," tutur Johnny.

Selanjutnya, Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

 

Pentingnya Pelatihan Gunakan Media Sosial bagi Daerah Timur Indonesia

media sosial
Ilustrasi bermain media sosial/copyright unsplash.com/Jason Goodman

Selanjutnya, diakhiri dengan sambutan dari Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Insun Sanadji. Ia mendukung diadakannya Workshop Literasi Digital di daerah Indonesia Timur.

"Daerah timur indonesia ini, memang masih sangat membutuhkan pengetahuan atau pelatihan lebih mengenai tata cara menggunakan media digital. Kemajuan teknologi yang kami rasakan, memudahkan kegiatan kami dalam keseharian, namun kendala di sinyal dan pulsa daerah timur indonesia ini masih sangat memprihatinkan," kata dia.

"Saya harap, dengan adanya pelatihan Literasi Digital mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya anak-anak muda dalam menggunakan media digital dengan maksimal untuk kebutuhan dan kepentingan serta perkembangan bersama," tutup Insun.

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya