Liputan6.com, Jakarta - Sempat menuai kontroversi hingga akhirnya menggelar sayembara desain, akhirnya Tugu Pamulang berwajah baru diresmikan Pemprov Banten.
Peresmian tugu dengan bentuk yang jauh lebih megah itu langsung dipimpin oleh Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim, Sabtu ((8/1/2022).
Dia juga menyampaikan, saat bangunan tersebut telah dirombak total. Seluruh bangunannya, mulai dari sisi terbawah hingga puncak tugu memiliki berbagai nilai filosofis yang berbeda.
Advertisement
Diharapkan, bangunan yang bakal menjadi ikon Kota Tangsel ini dapat menjadi kebanggaan bagi khususnya warga Pamulang itu sendiri.
"Secara Historical, sejarah, kultural diambil dari Kota Tangselnya, dan sejarah Bantennya dari berbagai simbol," ujar Wahidin.
Lebih lanjut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten Arlan Marzan menambahkan, proses pembangunan Tugu Pamulang yang kini menjadi kebanggaan warga Tangsel ini memakan waktu hingga hampir dua bulan.
Kendati demikian, dia mengaku jika jadwal penyelesaian Tugu Pamulang ini sempat mengalami keterlambatan.
Dalam pembangunannya ini, kata Arlan, pihaknya menghabisi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2021 yang tak sedikit. Jumlahnya pun terus bertambah jika dibandingkan dengan anggaran awal.
"Total anggarannya mencapai Rp700 juta. Awalnya Rp400 juta, kemudian kita anggarkan kembali Rp200 juta. Kemudian hasil sayembara kita koordinasi," paparnya.
Telan Anggaran Rp700 Juta
Dia juga menjelaskan, anggaran itu melejit lantaran adanya permintaan khusus material, berdasarkan hasil koordinasi bersama pemenang sayembara dan dewan juri.
"Kebetulan selama pelaksanaan, untuk material-material pembangunannya itu langsung dari dewan juri dan pemenang langsung ikut dalam perencanaan. Jadi anggaran menjadi Rp700 juta totalnya," tuturnya.
Tak sampai di situ, setelah peresmian ini pihaknya pun kembali harus mengeluarkan anggaran lain untuk pemeliharaannya.
"Anggaran perawatan sekitar Rp50-an juta. Karena kita ada taman, lampu, dan ke depan kita mau pasang pagar. Dan ini kita khawatir ada yang masuk, dan merusak. Ini (Rp50 juta) dalam jangka waktu setahun," katanya.
Advertisement