Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap ada dua gempa yang getarkan wilayah Indonesia hari ini, Jumat (4/2/2022) hingga pukul 20.00 WIB.
Dua lindu dilaporkan terjadi di wilayah yang sama, yaitu Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Sebelum dimutakhirkan BMKG menjadi magnitudo 5,2, gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,5. Lindu terjadi pada pukul 17:10:45 WIB dan berpusat di laut.
Advertisement
Baca Juga
Saat gempa Banten pertama terjadi, ada sejumlah wilayah yang ikut merasakan guncangannya. Salah satunya Jakarta dalam skala II MMI (Modified Mercalli Intensity). Daerah lainnya yakni Sawarna, Pengalengan, Kota dan Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan serta Parung Panjang.
Sementara, getaran gempa terasa hingga III MMI terjadi di wilayah Malingping, Bayah, Cihara, Panggarangan, Ciptagelar, Wanasalam, Sukabumi, Rangkaasbitung, Cikeusik, dan Cireunghas. Sedangkan Pelabuhan Ratu terasa dalam skala IV MMI.
Masih di lokasi yang sama, gempa bumi susulan terjadi. Lindu bermagnitudo 3,0 dan terjadi pada pukul 17.35 WIB.
Berikut info dua gempa hari ini selengkapnya yang terjadi di wilayah Bayah, Baten dilansir dari laman resmi BMKG:
Gempa Banten Pertama
Gempa bumi pertama getarkan Bayah, Banten dengan kekuatan magnitudo 5,2. Lindu terjadi pada pukul 17:10:45 WIB.
Lokasi gempa dilaporkan BMKG terjadi di laut dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa juga disebut tak berpotensi tsunami.
"Gempa ini tidak berpotensi TSUNAMI," tulis BMKG dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Jumat (4/2/2022).
Meski begitu, BMKG meminta warga waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.
"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG dalam akun twitternya.
Hasil analisa BMKG juga menunjukkan bahwa gempa bumi terletak pada episenter 7,48 Lintang Selatan (LS) dan 105,92 Bujur Timur (BT). Atau lebih tepatnya di 71 Km barat daya Bayah.
Advertisement
Gempa Banten Kedua
Menurut laporan BMKG, gempa kembali terjadi. Hingga pukul 17.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,0.
Gempa Banten kali ini merupakan jenis gempabumi dangkal.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," bunyi keterangan BMKG yang diterima Liputan6.com.