Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku telah melakukan perbandingan pola puncak kematian Covid-19 di Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Hasil perbandingan menunjukkan, puncak kematian terjadi dua pekan setelah puncak gelombang kasus Covid-19.
"Biasanya, puncaknya yang wafat itu akan terjadi 15 sampai 20 hari sesudah puncak kasus," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/2/2022).
Budi menyebut, jika melihat kondisi kasus Covid-19 di sejumlah provinsi di Indonesia mulai menurun. Misalnya di DKI Jakarta dan Banten.
Advertisement
"Tapi puncak kematiannya baru mulai terjadi dua minggu sesudahnya," sambungnya.
Dari data sementara, mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia belum divaksinasi. Baik belum divaksin dosis pertama, maupun kedua. Selain itu, pasien meninggal dunia memiliki komorbid dan lanjut usia.
"Jadi sekali lagi kami mengulangi terus menerus, segera divaksin. Vaksinnya juga harus lengkap, minimal dua kali. Kalau teman-teman kita yang lansia, didorong agar lebih cepat divaksin," ucapnya.
Gejala Ringan Dirawat di RS
Budi menambahkan, saat ini pemerintah membangun kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mengidentifikasi dini masyarakat dengan komorbid.
Jika mereka terinfeksi Covid-19, meskipun bergejala ringan langsung dirawat di rumah sakit.
"Jadi walaupun kasusnya ringan, tapi bisa segera langsung masuk karpet merah di rumah sakit-rumah sakit kita," ujarnya.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement