Menkes: Puncak Kematian Covid-19 Biasanya Terjadi 2 Minggu Setelah Lonjakan Kasus

Budi menyebut, jika melihat kondisi kasus Covid-19 di sejumlah provinsi di Indonesia mulai menurun. Misalnya di DKI Jakarta dan Banten.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 17:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri acara Pemberian Penghargaan bagi Tenaga Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Penunjang Tingkat Nasional 2021 pada 11 November 2021 di Jakarta. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku telah melakukan perbandingan pola puncak kematian Covid-19 di Indonesia dengan negara-negara lain di dunia. Hasil perbandingan menunjukkan, puncak kematian terjadi dua pekan setelah puncak gelombang kasus Covid-19.

"Biasanya, puncaknya yang wafat itu akan terjadi 15 sampai 20 hari sesudah puncak kasus," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/2/2022).

Budi menyebut, jika melihat kondisi kasus Covid-19 di sejumlah provinsi di Indonesia mulai menurun. Misalnya di DKI Jakarta dan Banten.

"Tapi puncak kematiannya baru mulai terjadi dua minggu sesudahnya," sambungnya.

Dari data sementara, mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia belum divaksinasi. Baik belum divaksin dosis pertama, maupun kedua. Selain itu, pasien meninggal dunia memiliki komorbid dan lanjut usia.

"Jadi sekali lagi kami mengulangi terus menerus, segera divaksin. Vaksinnya juga harus lengkap, minimal dua kali. Kalau teman-teman kita yang lansia, didorong agar lebih cepat divaksin," ucapnya.

 

Gejala Ringan Dirawat di RS

Budi menambahkan, saat ini pemerintah membangun kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mengidentifikasi dini masyarakat dengan komorbid.

Jika mereka terinfeksi Covid-19, meskipun bergejala ringan langsung dirawat di rumah sakit.

"Jadi walaupun kasusnya ringan, tapi bisa segera langsung masuk karpet merah di rumah sakit-rumah sakit kita," ujarnya.

 

Reporter: Titin Supriatin 

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya