Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat sebanyak 8.456 lansia yang menolak divaksin Covid-19. Jumlah tersebut berdasarkan data laporan setiap kecamatan per tanggal 20 Februari 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, mengatakan para lansia yang menolak vaksin tersebar di 12 kecamatan, dengan angka penolakan tertinggi berada di Kecamatan Pondok Gede.
"Jadi kita nanti akan turun juga ke wilayah beserta tim akan kami jadwalkan. Tapi berdasarkan laporan yang disampaikan oleh wilayah telah kita rekapitulasi, didapatkanlah angka tersebut," katanya, Selasa (22/2/2022).
Advertisement
Tanti mengaku tak tahu secara spesifik penyebab penolakan para lansia tersebut divaksin. Namun dari beberapa keterangan, penolakan disebabkan faktor komorbid pada mayoritas lansia.
"Alasannya hanya dikarenakan ada komorbid dan tidak mau saja. Hanya dua alasan yang disampaikan, jadi tidak terlalu spesifik memberikan ke kami," ujar Tanti.
Meski begitu, Tanti menegaskan pihaknya terus berupaya mengambil langkah-langkah agar para lansia tersebut mau divaksin sebagai penambah daya imun. Terlebih usia lansia dikabarkan rentan terpapar virus Covid-19.
"Hal ini yang harus kami kelola, bagaimana caranya agar para lansia yang saat ini konon menyatakan menolak, menjadi mau. Kita semua harus memberikan informasi-informasi, advokasi, sosialisasi," tegasnya.
Capaian Vaksinasi Lansia
Dengan begitu, lanjut Tanti, maka pencapaian vaksinasi lansia di Kota Bekasi akan semakin cepat memenuhi target, setelah sempat disorot oleh Pemerintah Pusat.
"Sehingga hadirnya pemerintah untuk menyiapkan vaksin dalam rangka Covid-19 ini harus betul-betul diterima dengan cepat oleh masyarakat," pungkasnya.
Sementara capaian vaksinasi lansia per tanggal 20 Februari 2022 berdasarkan fasilitas kesehatan tercatat 61,22 persen untuk dosis pertama, 53,73 persen dosis kedua, dan 17,85 persen dosis ketiga atau booster.
Sedangkan capaian vaksinasi berdasarkan e-KTP tercatat 81,62 persen untuk dosis pertama, 71,29 persen dosis kedua, dan 20,04 persen untuk dosis ketiga.
Advertisement