Satgas Covid-19 Tegaskan Varian Omicron XE Belum Ditemukan di Indonesia

Varian Omicron XE tersebut merupakan gabungan atau rekombinan dari Omicron BA.1 dan BA.2.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2022, 19:53 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2022, 19:53 WIB
Wiku Adisasmito
Terkait sertifikat vaksinasi, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan hal itu belum direalisasikan saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/3/2021). (Tim Komunikasi Publik/Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan temuan varian baru Covid-19 XE. Varian ini pertama kali teridentifikasi di Inggris.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan varian XE ini merupakan sub varian Omicron. Varian tersebut merupakan gabungan atau rekombinan dari Omicron BA.1 dan BA.2.

"Berdasarkan data awal, didapati bahwa kemampuan penularan Omicron XE sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/4/2022).

Wiku menyebut, meski temuan awal Omicron XE lebih cepat menular daripada varian sebelumnya, WHO menekankan perlunya penelitian lebih lanjut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Belum Terdeteksi di RI

Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan Omicron XE belum ditemukan di Indonesia. Informasi ini bersumber dari Kementerian Kesehatan.

Kendati belum ditemukan di Tanah Air, Wiku memastikan pemerintah tetap memantau varian baru Covid-19. Pemerintah juga tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan penyesuaian kebijakan penanganan Covid-19.

Wiku kemudian mengimbau masyarakat untuk tidak takut berlebihan dengan adanya Omicron XE. Dia menekankan panik berlebihan bisa menurunkan imunitas tubuh.

Wiku juga mengingatkan, virus rekombinan bukan baru pertama kali muncul di dunia. Sebelumnya, Deltacron yang merupakan rekombinan varian Covid-19 Delta dan Omicron sudah ditemukan.

"Rekombinasi virus bukan merupakan hal baru dan sudah banyak terjadi, termasuk pada virus lain Covid-19," ujarnya.

Reporter: Titin Supriatin/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya