Resmikan Pasar Tradisional, Ridwan Kamil: Jangan Mal Semua di Bekasi

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan revitalisasi Pasar Harapan Jaya merupakan program Pasar Rakyat Jabar Juara, sebagai bentuk dukungan kebangkitan ekonomi masyarakat.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 21 Apr 2022, 08:44 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2022, 08:44 WIB
Ridwan Kamil Kunjungi Kantor DPP PPP
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meresmikan revitalisasi Pasar Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, yang kini memiliki tampilan lebih baru. Revitalisasi pasar tradisional ini menelan biaya Rp 15 miliar yang berasal dari APBD Provinsi Jabar.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan revitalisasi Pasar Harapan Jaya merupakan program Pasar Rakyat Jabar Juara, sebagai bentuk dukungan kebangkitan ekonomi masyarakat.

Kang Emil menegaskan, pasar tradisional pertama di Kota Bekasi yang dibangun oleh pemerintah ini, tidak mewajibkan pedagang untuk membayar sewa kios.

"Pasar pertama dari pemerintah yang diberikan gratis (sewa) sehingga pedagang hanya membayar iuran kebersihan saja. Ini pola baru, kita hibahkan untuk kebermanfaatan," katanya kepada awak media, Rabu (20/4/2022).

Kang Emil menyebutkan terdapat 154 kios pedagang di pasar yang memiliki luas 1.846 meter itu. Pengerjaan revitalisasi tahap satu pasar ini sendiri dimulai sejak 2021.

Revitalisasi Tahun Depan

Suasana Pasar Argosari Wonosari
Ilustrasi pasar tradisional. (Liputan6)

Pemprov Jabar, lanjutnya, akan kembali merevitalisasi bangunan sisi timur Pasar Harapan Jaya pada 2023 mendatang.

"Kita akan lanjutkan (revitalisasi) tahun depan sebagai rasa sayang kepada Kota Bekasi. Targetnya Agustus 2023 beres untuk pasar basahnya," ungkapnya.

Mantan Wali Kota Bandung itu menyampaikan Pemprov Jabar akan terus mendukung keberadaan pasar tradisional, di tengah pesatnya pembangunan pusat perbelanjaan modern.

"Jangan semua di Bekasi mal, harus seimbang. Yang mal boleh maju, tapi pasar rakyat juga harus berkembang," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya