Erick Thohir Resmi Berikan Kunci Rumah Bagi Sejumlah Keluarga Korban 1998

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi memberikan kunci rumah untuk keluarga korban aktivis 1998.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Mei 2022, 19:14 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2022, 19:14 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam dalam acara halal bihalal dan peringatan 12 Mei 1998 yang berlangsung di Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022). (Foto: Fachrur Rozie/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi memberikan kunci rumah untuk keluarga korban aktivis 1998.

Adapun dia memberikannya dalam acara halal bihalal dan peringatan 12 Mei 1998 yang berlangsung di Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).

Erick berharap dengan pemberian rumah bagi para keluarga korban 1998 ini tidak dimaknai politik. Menurut dia, pemberian rumah ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada para keluarga aktivis yang gugur dalam peristiwa 1998.

"Saya sampaikan, pemerintah selalu hadir, apalagi yang namaya bicara kemanusiaan. BUMN memang bukan menjadi bagian yang harus menghindarkan ketika ada isu kemanusian. Seperti hari ini mengapresiasi pejuang reformasi dengan memberikan perumahan," ujar Erick di Grand Sahid, Kamis (12/5/2022).

Sementara itu, menurut aktivis 1998 Sayed Junaidi Rizaldi selaku penanggung jawab acara menyebut, pemberian rumah bagi korban 1998 merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap keluarga rekannya yang gugur.

"Ini kan pemberian rumah bentuk apresiasi dari pemerintah, ini dimulai dr kita ketemu Pak Jokowi pada 2019, ini proses sudah lama," kata dia.

Menerima kunci perumahan dari pemerintah, Lasmiati Syahrir selaku orang tua almarhum Herry Hartanto mengucap syukur.

Dia berharap dengan pemberian rumah ini menjadikan sebuah ikatan yang kuat antara pemerintah dan keluarga korban.

"Semoga tali kasih ini memberikan manfaat dan keberkahan bagi kita semua. Walaupun nyawa anak kita diganti berapa miliar pun tidak akan tergantikan. Tapi dengan adanya ini paling tidak pemerintah mengakui perjuangan anak-anak kita di 98," kata Lasmiati.

"Semoga perjuangan anak-anak kita tidak sia-sia, saya harap aktivis 98 maju terus dan memperjuangan Indonesia maju," dia menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak melupakan Sejarah

Erick pun menyadari bahwa emberian rumah ini tidak serta merta bisa mengembalikan para korban.

Namun, ini bentuk kepedulian, dan mengingatkan akan sejarah.

"Betul yang disampaikan ibu (Lasmiati), tidak bisa tergantikan dengan nilai berapa pun. Negara yang besar adalah negara yang tidak melupakan sejarah," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Persatuan Nasional Aktivis 1998 (Sekjen Pena 98) Adian Napitupulu mengapresiasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang peduli kepada keluarga korban tragedi 1998.

Adian merasa hormat dengan kepedulian Erick yang mengadakan buka puasa bersama dengan orang tua korban dan pemberian rumah layak huni kepada empat keluarga korban.

"Walaupun saya dan Erick Thohir kerap berbeda, sebagai Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), saya ikut mengucapkan salut, hormat, dan terima kasih atas kepedulian Erick Thohir yang memberikan rumah untuk empat keluarga korban Trisakti," ujar Adian dalam keterangan resminya, Rabu (27/4/2022).

 


Perjuangan Reformasi

Menurut Adian, apa yang dilakukan Erick Thohir dengan menugaskan PT Bank Tabungan Negara (BTN) memberikan bantuan rumah kepada ahli waris korban Trisakti, di Jakarta, menunjukkan sikapnya yang tidak melupakan perjuangan Reformasi 1998.

"Dia tidak lupa pada pengorbanan mereka yang gugur di Trisakti, dia tidak lupa pada derita keluarga korban. Kepedulian Erick Thohir adalah kata dalam tindakan yang menunjukan pada keluarga korban bahwa mereka tidak sendirian," kata Adian.

Menurut Adian, banyak yang dihasilkan dari perjuangan 1998, yakni lahirnya puluhan partai politik, lahirnya ratusan media massa tanpa kekhawatiran dibredel, kepala daerah hingga presiden yang dipilih oleh rakyat, hingga lahirnya KPK dan MK.

Menurut Adian, setelah 24 tahun berlalu, Erick Thohir memerlihatkan kepedulian terhadap keluarga korban.

"Erick Thohir menyalami dan memeluk mereka satu persatu lalu memegang tangan ibu-ibu korban untuk berdiri di sampingnya dan selanjutnya Erick Thohir memberikan masing-masing keluarga sebuah rumah layak huni di wilayah yang dipilih sendiri oleh keluarga korban," kata Adian.

 


Niatnya

Diberitakan, Pemerintah melalui Kementerian BUMN menugaskan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) untuk memberikan bantuan unit rumah kepada ahli waris pejuang reformasi.

Pemberian bantuan unit rumah ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada keluarga pejuang reformasi.

"Apa yang kita lakukan hari ini bukan apa-apa karena pasti tidak sebanding dengan jasa para pejuang reformasi. Tapi ada niat kita untuk memberikan penghargaan kepada mereka para mahasiswa yang berhasil mengubah demokrasi dalam bernegara dengan reformasi dan hari ini adalah hasilnya. Terima kasih kepada para pejuang reformasi. Terima kasih kepada para keluarga korban," ujar Menteri BUMN Erick Thohir usai acara simbolis penyerahan kunci rumah kepada keluarga pejuang reformasi di Jakarta, ditulis Selasa (26/4/2022).

Menteri BUMN berharap, para pemimpin di BUMN tidak melupakan jasa para pejuang. Salah satunya dengan menjalankan budaya AKHLAK sebagai implementasi mencintai negeri.

"Budaya menjaga kekayaan bangsa dimana ini perlu dijaga. Kita harus menjaga indonesia saat ini dan nanti. Indonesia yang kita lihat hari ini dan hari esok harus kita jaga," katanya.

Menteri Erick mengatakan bantuan ini sepenuhnya didorong oleh misi kemanusiaan dan tidak bermaksud mempengaruhi proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang sedang ditempuh pemerintah.

“BUMN mencoba memberi kontribusi untuk usaha-usaha kemanusiaan seperti ini,” Erick menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya