Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir membagikan kunci sukses ia bisa mencapai titik saat ini. Ternyata, itu bermula dan didasari oleh buku.
Erick menyampaikan membaca buku jadi landasan penting bagi dia. Ia menyebutnya sebagai upaya pengenalan diri sendiri.
Baca Juga
"Kunci sukses Bapak apa? Membaca dan nurut sama orang tua," tulisnya di Instagram @erickthohir, ditulis Kamis (12/5/2022).
Advertisement
"Membaca untuk saya adalah proses mengenali diri sendiri. Tidak mungkin memimpin jika tidak membaca," tambah Erick.
Dalam unggahannya, Erick memperlihatkan interaksinya dengan sejumlah orang. Kegiatan itu juga dilakukan di depan deretan buku-buku.
Ia bahkan membacakan satu puisi tentang buku. Terdengar cukup dalam maknanya. Dalam keterangan di akun nya, Erick mengungkap ada peran BUMN yang juga berkaitan dengan membaca buku.
"Begitu pentingnya membaca, hingga BUMN sekarang juga fokus kepada pengembangan karya tulis dan cerita. Salah satunya melalui Balai Pustaka, yang kini bertransformasi menjadi intellectual property-based licensing digital company," ujarnya.
Interaksinya kali ini ternyata terjadi di suatu tempat yang disebut Rumah Dunia di Banten. Ini jadi lawatan yang cukup menarik dari Erick.
Ia pun menyampaikan apresiasi dan dukungan teehadap para pegiat literasi.
"Berdialog dengan para penggiat literasi di Rumah Dunia, adalah wujud dukungan saya pada perjuangan mereka untuk Indonesia semakin melek literasi," tuturnya.
Â
Pemberdayaan Pesantren
Di lain sisi, Menteri BUMN Erick Thohir, berkomitmen dalam pemberdayaan ekonomi pesantren. Sebagai program berkelanjutan pemerintah, menurut Erick, BUMN dapat meningkatkan ekosistem pangan dengan menggandeng para santri sebagai bagian dari aset kemandirian ekonomi pesantren.
Hal tersebut disampaikan Erick pada saat halal bihalal bersama para santri di Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar Banten, (11/5/2022).
"BUMN Pangan perlu gandeng para santri sebagai aset keberlangsungan pangan," jelasnya.
Menurut Erick, pangan menjadi sorotan utama saat ini, seperti komoditas minyak goreng, gula, beras, yang menjadi kebutuhan pangan pokok para santri, guru, orang tua santri, dan komunitas alumni pondok pesantren yang menjadi satu kesatuan ekosistem.
"Pangan menjadi fokus pemerintah. BUMN Holding Pangan ID FOOD dapat menciptakan rantai pasok pangan di lingkungan santri sebagai wujud kemandirian pangan di lingkungan pondok pesantren," terang Menteri Erick.
Â
Advertisement
Kemandirian Pangan di Pesantren
Sementara itu, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan, ID FOOD berkomitmen untuk mendukung Pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk upaya meningkatkan kemandirian pangan melalui Pondok Pesantren.
Hal tersebut diwujudkan dengan gelaran pasar murah bersama Kementerian BUMN dan pondok pesantren di wilayah Banten. Sebanyak 2000 paket sembako (beras, minyak goreng, dan gula), didistribusikan melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo untuk memenuhi kebutuhan komunitas santri di Pondok Pesantren.
"Kami senang ada kegiatan pasar murah dari BUMN di pondok pesantren karena kebutuhan pangan pokok juga diperlukan para santri maupun keluarga," ungkap Ida, pengurus Ponpes Mathla'ul Anwar.
Â
Apresiasi
Menteri Erick mengapresiasi langkah Holding Pangan ID FOOD mengingat pada hari yang sama, ID FOOD bersama anak usahanya PPI dan Rajawali Nusindo mendistribusikan 300 ton minyak goreng curah dan 800 ton gula di Kupang, NTT, untuk didistribusikan ke pasar-pasar tradisional.
Kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi BUMN lainnya seperti PTPN III, Pos Indonesia, dan Bank BRI secara perdana dengan menggunakan fasilitas tol laut sinergi Kementerian Perhubungan dan Badan Pangan Nasional. Sebelumnya ID FOOD juga sudah berkontribusi menyalurkan minyak goreng curah sebanyak 37 juta liter ke pasar tradisional seluruh Indonesia.
Direktur Komersial dan Pengembangan PT PPI Andry Tanundjaja yang hadir pada kesempatan yang sama dengan Menteri Erick di Ponpes Mathla'ul Anwar menambahkan, PPI terus dan akan tetap mendukung program pemerintah dalam keterjangkauan dan ketersediaan pangan.
"Kami hadir di sini dengan minyak goreng yang terjangkau masyarakat. Sebelumnya kami pun telah mendistribusikan minyak goreng lebih dari 12 juta liter dan lebih dari 25 ribu paket pangan murah selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri," ungkap Andry.
Advertisement