Liputan6.com, Jakarta Betawi dan pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan. Ada pameo di kalangan masyarakat Betawi bahwa anak Betawi wajib bisa 3 S, yakni salat, surah (mengaji, dan silat.
Seiring dengan melonggarnya pembatasan di masyarakat, berbagai kegiatan di masyarakat mulai menggeliat lagi. Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi (Astrabi) memulai kembali festival tahunan Road to Merah Putih. Kegiatan pertama festival digelar di wilayah Jakarta Barat. Para pesilat silat tradisi Betawi Minggu (31/7) tampil memperlihatkan kemajuan gerak silat yang mereka pelajari di masing-masing perguruan mereka.
Sebanyak 40 peserta perorangan dan beregu memukau para hadirin yang memenuhi aula Pelatihan Pusat Seni dan Budaya (PPSB) Jakarta Barat di kawasan Rawa Buaya. Selain dari perguruan di wilayah Korwil Astrabi Jakarta Barat, juga ikut serta beberapa perguruan silat dari Korwil lain, seperti Korwil Astrabi Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi dan Bogor.
Advertisement
“Kami bukan hanya tampil di panggung, atau bukan hanya sekedar ada. Tapi festival yang kami gelar ini merupakan bagian kami dalam upaya memberi kontribusi kepada budaya bangsa Indonesia. Ini merupakan upaya kami menjaga agar Pencak Silat yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh badan dunia PBB, Unesco,” ujar H Yusron Sjarief, Ketua Umum Astrabi.
Yusron menambahkan Astrabi akan memajukan silat tradisi dan akan berkolaborasi dengan berbagai pihak lain, baik Pemda, swasta dan yang pasti dengan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) sebagai induk olahraga pencak silat.
“Kami ingin silat lebih mendunia. Untuk itu kami sedang merumuskan ke arah prestasi dan kita bergandeng tangan dengan IPSI. Kami berterima kasih kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta yang sudah peduli dan mau menyokong kegiatan kita,” katanya. Yusron juga mengucapkan terima kasih kepada Perumda Paljaya yang telah memberikan dukungan pada acara ini.
Festival merupakan upaya menjaga warisan budaya dunia takbenda
Sementara itu Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat Ahmad Syaropi dalam sambutan pembukaan Festival Road to Merah Putih ini menyatakan adalah kewajiban pemerintah mendukung Astrabi dan seni budaya yang lainnya.
“Saya bangga apa yang dilakukan Astrabi dengan menggelar festival ini, karena melalui festival para pesilat tradisi bisa tampil lebih baik dengan jurus dan pukulan yang lebih lebih mantap. Saya juga mendorong Astrabi untuk menjalin komunikasi dengan IPSI dan sanggar perguruan di luar Astrabi supaya Astrabi lebih besar. Astrabi harus lebih profesional,” kata Kasudin Ahmad Syaropi.
Festival silat ini berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Adapun pemenang dan juara umum festival adalah Perguruan PPS Congkok Indonesia Jakarta Barat.
Hadir dalam festival ini selain para guru silat dari berbagai Korwil Astrabi se-Jabodetabek, juga Asisten Kesra Wali Kota Jakarta Barat RM Amien Haji, Sekretaris DPRD Firman, dan Sekretaris Perumda Paljaya Syahril.
Advertisement