Polri Siapkan Regulasi Keselamatan dan Keamanan Sepak Bola Buntut Tragedi Kanjuruhan

Polri bersama stakeholder terkait tengah menyiapkan regulasi keselamatan dan keamanan pertandingan sepak bola di Indonesia. Hal ini dilakukan buntut tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan suporter.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2022, 12:33 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2022, 12:33 WIB
Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Suporter memasuki lapangan saat terjadi kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersama Polri dan stakeholder terkait tengah menyiapkan regulasi keselamatan dan keamanan pertandingan sepak bola pasca-Tragedi Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan orang.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan, proses pembahasan dan penyusunan regulasi tersebut sudah dimulai.

"Untuk regulasi sudah dipersiapkan bersama kementerian terkait, Polri , PSSI dan lain-lain, regulasi tentang keselamatan dan keamanan dan SOP dalam pengamanan pertandingan sepak bola," kata Dedi saat dihubungi, Sabtu (8/10/2022).

Dedi mengatakan, pengerjaan nantinya bisa menyasar untuk merevisi regulasi yang sudah ada maupun membuat aturan baru sesuai standar FIFA apabila diperlukan.

"Yang sudah ada direvisi terkait regulasi keselamatan dan keamanan edisi 2021 dan juga membuat yang baru. Sudah on proses dengan leading sektor Menpora ya," ujar Dedi.

Sebelumnya, Polri bakal menyusun ulang Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan laga sepakbola di Tanah Air. SOP yang baru akan berstandar FIFA dan PSSI.

Hal itu dilakukan berdasarkan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buntut Tragedi Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya yang menewaskan ratusan suporter.

 

 

Libatkan Masukan Suporter

Foto: Gelar Doa Bersama, Ribuan Masyarakat Penuhi Stadion Kanjuruhan
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana membuka doa bersama ini dengan perasaan sedih. Sejak tragedi, Gilang aktif mengunjungi rumah korban sehingga dia merasakan betul duka yang dialami keluarga suporter. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Wadankor Brimob Polri Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso usai rapat koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bersama kementerian/lembaga lain serta perwakilan klub sepak bola liga 1.

"Hasil dari pertemuan tadi kita sudah sepakat untuk mengevaluasi secara menyeluruh. Terima masukan dari penyelenggara suporter dan rekan-rekan terkait, telah sepakat mengevaluasi," sebut Setyo di kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Kamis (6/10/2022).

"Dan dari Polri sejak kejadian ini (tragedi Kanjuruhan), telah mendapatkan instruksi dari bapak Kapolri untuk membentuk satu regulasi untuk keamanan. Produk dari FIFA dan PSSI. Kami berterima kasih dari suporter yang dihadirkan telah memberikan masukan-masukan untuk menyusun satuan produk terutama di wilayah-wilayah," tambah dia.

Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan sejumlah stakeholder, seperti Kepolisian, Kemenkes, Kemendagri, BNPB, PSSI, perwakilan klub sepak bola liga 1.

Namun, rakor tersebut tidak mengangkat Tragedi Kanjuruhan sebagai fokus pembahasan. Rakor mengangkat tema Evaluasi dan Perbaikan Prosedur Pengamanan Penyelenggaraan Sepakbola Indonesia.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com

Infografis Pembentukan TGIPF dan Penyidikan Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pembentukan TGIPF dan Penyidikan Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya