Jokowi Yakin Tokoh Agama R20 Jadi Kunci Solutif Permasalahan Global

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia adalah negara majemuk dalam suku, bahasa, dan agama yang berbeda.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Nov 2022, 11:08 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 11:08 WIB
Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Acara ini membahas berbagai peluang dan tantangan yang bisa diperoleh dari teknologi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia adalah negara majemuk dalam suku, bahasa, dan agama yang berbeda.

Meski berbeda, dengan adanya ideologi Pancasila semua dapat dipersatukan.

“Kami (Indonesia) dipersatukan oleh toleransi dan persatuan yaitu Bhinneka Tunggal Ika Unity in Diversity,” kata dia sebagai pidato pembuka dalam Forum Religion Twenty (R20) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, lewat rekaman video, Rabu (2/11/2022).

Jokowi menambahkan, sejarah mencatat, tokoh-tokoh agama yang berasal dari latar berbeda telah menjadi bagian utama dari perjuangan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.

Dia meyakini, perbedaan itu justru menjadi bagian utama untuk mempersatukan Indonesia pada 1945.

“Tokoh-tokoh agama yang berbeda juga menjadi penting untuk mensukseskan program program pembangunan pemerintah. Keberhasilan Indonesia saat ini termasuk dalam penangan covid 19 juga berkat kontribusi tokoh-tokoh agama,” yakin Jokowi.

Dia juga mengapresiasi kehadiran para undangan dan pembicara di Forum R20. Dirinya memastikan, Indonesia akan belajar banyak dari acara yang akan berlangsung hingga 3 November 2022 ini.

“Kami rakyat Indonesia siap berbagai pengetahuan dan pengalaman dan bekerjasama untuk meningkatkan kontribusi agama dalam menyelesaikan masalah-masalah dunia untuk mengurangi rivalitas dan menghentikan perang demi dunia yang damai,” kata Jokowi.

 

R20

Diketahui, R20 adalah forum yang diinisiasi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai rangkaian menuju acara dari G20. R20 sendiri akan diisi oleh peserta dari berbagai negara.

Total, ada 464 orang dan 170 di antaranya dari luar negeri yang berasal dari lima benua. Para pemimpin agama, sekte, dan aliran kepercayaan ini akan berdiskusi bagaimana agama efektif berkontribusi bagi perbaikan ekonomi-politik global.

Forum R20 digelar bertujuan untuk menjembatani konsep dialog tradisional antar agama yang berlangsung selama beberapa dekade dengan hasil dan tujuan yang dinilai konkrit.

Harapannya, dalam forum yang berlangsung selama 2-3 November 2022 di Nusa Dua Bali ini, Indonesia dan seluruh perwakilan yang hadir dapat memberi solusi dalam membangun hubungan antar manusia dan hal yang bersinggungan baik Timur dan Barat dapat terwujud.

Selain itu, R20 juga dilaksanakan juga dalam rangka untuk mencegah konsep atau inisiatif yang salah atau mencurigakan, ataupun yang menyebabkan bentrokan antara peradaban dan budaya.

 

Lima Tema Besar Forum R20

R20 akan membahas lima tema besar selama dua hari kedepan. Tema pertama, kepedihan sejarah, pengungkapan kebenaran, rekonsiliasi, dan pengampunan. Kedua, mengidentifikasi dan merangkul nilai-nilai milia yang bersumber dari agama dan peradaban besar dunia.

Ketiga, nilai-nilai yang perlu dilepas oleh tradisi masing-masing untuk memastikan agama berfungsi sebagai solusi sejati dan bukan masalah.

Keempat, adalah tentang nilai-nilai yang perlu dikembangkan untuk memastikan koeksistensi damai dan kelima adalah ekologi spiritual.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya