Liputan6.com, Jakarta Satu keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis 10 November 2022. Polisi mengungkap percakapan terakhir antara salah satu korban dengan petugas PLN.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menerangkan, penyidik telah memeriksa telepon genggam yang disita sebagai barang bukti.
Berdasar barang bukti itu diketahui, korban menghubungi pihak PLN agar memutus aliran listrik di rumah. Jejak komunikasi terekam pada 4 Oktober 2022.
Advertisement
"Dia (korban) yang menghubungi pihak PLN untuk minta diputus aliran listriknya. Itu tanggal 4 Oktober," kata Syafri, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Dia mengatakan, pihak PLN menghubunginya kembali pada 22 Oktober 2022. Namun, tak mendapat respons.
"Chat ke sana centang satu jadi tidak ada jawaban," jelas dia.
Syafri menduga, kematian korban terjadi tiga minggu lalu terhitung dari komunikasi dengan PLN. Temuan itu diperkuat dengan hasil autopsi. Adapun, perkiraan kematian sekira 3 minggu lalu.
"Berarti benar kurang lebih 3 minggu," ujar dia.
Dia menerangkan, pihak PLN yang berkomunikasi dengan salah satu korban sudah dimintai keterangan sebagai saksi.
"Iya sudah periksa," ujar Syafri.
Sebelumnya, Ketua RT setempat, Asiung mengungkap permasalahan korban dengan PLN. Dia mengatakan rumah korban terlihat gelap.
Asiung sempat menanyakan kepada salah satu korban, kenapa rumah itu tidak ada penerangan, apakah karena memang rumah itu sudah dijual.
"Dijawab tidak om. Selesai kan. Saya melihat di sekitar itu rumah saya di seberang rumahnya gelap. Makanya saya telepon," ujar Asiung.
Berdasarkan percakapan pesan (chat) yang diperlihatkan Asiung kepada Merdeka, Asiung melakukan komunikasi terkait dengan kelistrikan terhadap salah satu korban bernama D pada 31 Agutus 2022 lalu. Lalu, untuk terakhir korban itu terlihat online pada 4 Oktober 2022.
Listrik Dicabut PLN
Saat itu, Asiung terlihat mengirimkan pesan berupa chat dan foto kepada D dengan berisi, "Tunggakan PLN mohon segera dilunasin ya. Takutnya listriknya diputus, tolong dikabarin lagi ya Dian," ujar Asiung dalam chat.
Saat itu, D terlihat membalas chat dari Asiung "Iya om, maaf ya om, jadi ngerepotin, nanti aku kabarin lagi, terima kasih," balas D.
Kemudian, pada 5 September 2022, Asiung kembali mengirimkan pesan chat serta foto kode id PLN yang kemudian mengirimkan nomor rekening atas nama Haidi Rofiq.
"Iurannya dibayarkan oleh Petugas PLN Pak Haidi Rofiq karena adanya program dari PLN se Jakarta-Tangerang. Apabila diabaikan maka meterannya akan dicabut oleh Petugas PLN. Mohon ditanggapi dan dibayarkan sebelum dilakukan pencabutan meterannya. Petugas sudah menghubungi Ketua RT 007/015," ujar Asiung.
Namun, pesan itu tidak mendapatkan balasan dari korban. Hingga akhirnya, pada 9 November 2022 Asiung kembali mengirimkan pesan chat serta gambar kepada korban yakni petugas PLN yang sedang melakukan pemutusan listrik rumah sekira pukul 17.02 Wib.
"Pemutusan listrik di Lokasi AC NO.7 -RT007 /015 oleh Petugas PLN dan sudah diketahui oleh Mama ya," ujar Asiung.
Advertisement