LaNyalla Minta Transparansi Dana Senilai Rp500 Miliar, Usai Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia

Batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia membawa sejumlah konsekuensi. Salah satunya, soal anggaran APBN yang digelontorkan senilai Rp 500 miliar.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 11 Apr 2023, 10:50 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2023, 12:54 WIB
Piala Dunia U-20 Batal Digelar, LaNyalla Minta Transparansi Dana Senilai Rp 500 Miliar
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Liputan6.com, Jakarta Federasi sepakbola dunia, FIFA telah memutuskan gelaran Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di Indonesia. Akibat keputusan ini, Timnas U-20 Indonesia pun batal berlaga di Piala Dunia karena tidak lagi berstatus sebagai tuan rumah. Posisi Indonesia digantikan oleh Argentina yang telah ditunjuk FIFA untuk menggelar Piala Dunia U-20.

Batalnya perhelatan akbar Piala Dunia U-20 di Indonesia membawa sejumlah konsekuensi. Salah satunya adalah soal anggaran yang telah digelontor dari APBN untuk persiapan penyambutan Piala Dunia U-20 tersebut. Sebagaimana diketahui, anggaran Kemenpora khusus untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 sebesar Rp500 miliar. 

"Saya meminta agar dana persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang diambil dari APBN agar dipertanggungjawabkan secara transparan," kata Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan resminya kepada awak media, Selasa (4/4/2023).

Menurut LaNyalla, transparansi penggunaan dana tersebut penting untuk disampaikan secara terbuka kepada publik. Apalagi, event tersebut telah dinyatakan batal diselenggarakan di Indonesia.

"Jadi, pihak-pihak terkait wajib menyampaikan secara terbuka kepada publik terkait penggunaan dana tersebut yang dialokasikan untuk persiapan menyambut event Piala Dunia U-20," kata LaNyalla.

Publik Harus Tahu Penggunaan Anggaran

Senator asal Jawa Timur itu menilai, anggaran yang sudah diimplementasikan yang diambil dari APBN memang sepatutnya segera disampaikan kepada publik secara terbuka agar menghindari polemik baru dan pertanyaan publik terkait dengan dana yang telah digulirkan dan digunakan.

"Transparansi diperlukan agar tidak ada pihak yang dirugikan serta pihak yang diuntungkan. Publik perlu tahu anggaran tersebut habis berapa dan digunakan untuk apa, serta bagaimana pertanggungjawabannya," ujarnya.

Kemenpora nantinya akan melakukan cut off seiring dengan kepastian keluarnya surat dari FIFA terkait pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Menpora Muhadjir Effendy mengatakan belum bisa memutuskan perihal penggunaan sisa anggaran untuk Piala Dunia U-20.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya