Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kembali menegaskan partainya menolak wacana sistem proporsional tertutup atau coblos partai. Menurutnya, sistem tersebut seperti memaksa rakyat membeli kucing dalam karung.
"Maka artinya, warga negara memiliki yang hak tidak bisa memilih wakil-wakil rakyatnya secara langsung seolah-olah dipaksa untuk membeli kucing dalam karung," kata AHY saat di temui di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (12/1/2023).
"Bukankah ini yang sudah kita terus perjuangkan di masa reformasi agar masyarakat benar-benar bisa menggunakan haknya untuk memilih orang dan wakil rakyat yang dianggap terbaik bisa membawa aspirasi diri dan kelompoknya," sambungnya.
Advertisement
AHY pun menjelaskan bahwa secara internal, setiap partai politik termasuk Partai Demokrat tentunya harus bisa menjaga moral dan semangat dari kader-kader yang tengah berjuang untuk mengikuti kontestasi pemilihan anggota legislatif.
"Jangan sampai mereka yang berjibaku, telah berkeringat, telah berupaya untuk bisa membangun kekuatan konstituen mendekati rakyat dan juga memenangkan suara, hati, dan pikirannya kemudian melemah semangatnya, karena terjadi perubahan sistem pemilu secara tiba-tiba," tegasnya.
Berharap Rakyat Bisa Gunakan Haknya
AHY ingin seluruh kader partai Demokrat juga memiliki ruang dan peluang yang adil, karena dia berharap semua bisa menggunakan haknya dengan baik untuk memilih untuk dipilih.
"Oleh karena itu, atas dua alasan tadi maka Partai Demokrat berharap sistem proporsional terbuka sesuai dengan undang-undang berlaku saat ini masih tetap dapat dipertahankan untuk Pemilu 2024 nanti," imbuhnya.
Â
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement