Laporan dari Turki: Gempa Kembali Mengguncang, Pengungsi di Ataturk Park Berhamburan Keluar

Guncangan gempa terasa cukup kuat dirasakan para pengungsi di Ataturk Park. Para pengungsi berhamburan keluar sambil berucapkan takbir. Anak-anak pun menangis.

oleh Andrie Harianto diperbarui 21 Feb 2023, 01:23 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 01:21 WIB
Gempa Turki
Para pengungsi di Ataturk Park Turki berhamburan keluar dari tenda setelah merasakan getaran gempa yang kuat pada Senin malam, (20/2/2023). (Liputan6.com/Andry Haryanto)

Liputan6.com, Jakarta Gempa kembali mengguncang wilayah Turki pada Senin (20/2/2023) pukul 20.10 waktu setempat. Para korban gempa pun langsung berhamburan keluar dari tenda.

Pantauan Liputan6.com langsung dari Turki, tepatnya di Provinsi Kahramanmaras, guncangan gempa terasa cukup kuat dirasakan para pengungsi yang berada di Ataturk Park. Para pengungsi berhamburan keluar sambil berucapkan takbir. Anak-anak juga tampak menangis.

Mereka selanjutnya berkumpul di luar tenda bersama keluarga.

Liputan6.com bersama Lembaga Kemanusiaan kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia atau BSMI yang berada di lokasi pengungsian, merasakan gempa yang cukup lama. Durasi gempa berlangsung sekira dua menit. Namun begitu, belum diketahui kekuatan dari gempa tersebut.

Para personel tentara dan polisi menenangkan para pengungsi yang tidak hanya dari Turki, namun juga ada yang berasal dari Suriah.

BSMI menggandeng lembaga kemanusiaan Turki IHH (İnsan Hak ve Hürriyetleri ve İnsani Yardım Vakfı) atau The Foundation of the Human Right and Freedom and Humanitarian Relief dalam penyaluran bantuan untuk korban gempa.

Penyaluran pertama adalah di lokasi terdampak di Hatay. Turgut Samsa selaku juru bicara IHH Departemen Hubungan Internasional mengatakan, saat ini terdapat 38 ribu lebih korban tewas dan 160 ribu lebih korban luka, serta 13 ribu bangunan gedung dan rumah luluh lantak karena gempa 6 Februari lalu.

Bantuan Logistik Sangat Diperlukan

Turgut mengatakan, saat ini bantuan logistik sangat diperlukan oleh para warga penyintas, terlebih saat ini Turki sedang mengalami musim dingin. Adapun logistik yang diperlukan berupa hot meal dan pakaian hangat untuk korban dewasa dan anak.

"Mereka sangat membutuhkan di tengah musim dingin di Turki sekarang ini," kata Turgut di Istambul, Jumat (17/2/2023).

Dia menambahkan, fokus bantuan saat ini adalah hunian sementara bagi para pengungsi mengingat tidak memungkinkan para pengungsi tinggal di tenda selama musim dingin ini.

"Apalagi ke depan mereka akan menghadapi Ramadan dan ini menjadi berat untuk para penyintas," ujar Turgut.

Juru bicara BSMI Hafidz Muftisany di tempat yang sama mengatakan, penyaluran bantuan logistik dengan mengajak mitra lokal diharapkan, bantuan yang dikumpulkan para donatur melalui BSMI dapat membantu para penyintas.

"Kami berharap dengan koordinasi bersama IHH bantuan berupa makanan dan pakaian hangat baru dapat segera didistribusikan," kata Hafidz.

Sementara itu, Jumat sore pukul 17.00 waktu Turki, tim relawan BSMI bertolak menuju Hatay, sebuah kota terdampak gempa Turki-Suriah.

Infografis Penyebab Gempa Turki Magnitudo 7,8 dan Lindu Dashyat Sebelumnya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penyebab Gempa Turki Magnitudo 7,8 dan Lindu Dashyat Sebelumnya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya