Syiar Artis dan Komedian yang Berbuntut Tudingan

Sejumlah artis dan komedian di bulan puasa ini tampil membawakan acara yang bernuansa agama. Namun ada tudingan, para artis tersebut minim pengetahuan agama.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Des 2000, 14:14 WIB
Diterbitkan 17 Des 2000, 14:14 WIB
171200bDialog.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Selama bulan puasa hampir semua stasiun televisi berlomba-lomba menghadirkan berbagai suguhan rohani untuk memanjakan pemirsanya. Lazimnya program acara favorit pemirsa adalah acara yang disajikan dalam waktu sahur. Maklum, pada pagi hari itu berbagai artis dan komedian tampil membawakan acara dengan kekhasan masing-masing. Namun belakangan, ada tudingan bahwa artis yang membawakan acara kebanyakan tidak dibekali pengetahuan agama. Tentu saja tudingan tersebut dibantah. Protes itu ditegaskan Eko Patrio pembawa acara Saur Kita dalam dialog Liputan 6 SCTV, Ahad (17/12) siang.

Menurut Eko, tudingan itu tidak seluruhnya benar. Buktinya, komedian pentolan Grup Lawak Patrio itu juga dibekali beberapa referensi. Untungnya, lanjut dia, ustad yang mengisi acaranya cukup komunikatif. Jadi, kalau Eko tidak mengerti mengenai masalah tertentu, sang ustad dengan tangkas akan menjawabnya. Pemirsa pun dianggap bakal puas.

Eko juga mengakui secara jujur bahwa stasiun televisi mengontrak mereka [para artis dan komedian] bukan karena kefasihan di bidang agama, melainkan unsur hiburannya. Meskipun begitu, syiar agama dan pendidikan harus mendominasi seluruh acara. Namun, karena tujuannya juga menghibur, maka acara itu dibuat "sersan" alias serius tapi santai. Sementara keunikan acara Saur Kita, jelas Eko, adalah mengadakan lomba parcel. Parcel tersebut kemudian diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya