Liputan6.com, Jakarta: Panglima Komando Daerah Militer XVII/ Trikora Mayor Jenderal TNI Nurdin Zainal mengultimatum kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) segera mengembalikan senjata yang mereka jarah dari Gudang Markas Komando Distrik Militer 1702 Wamena Papua, pekan silam. Bila tidak, TNI akan menggelar operasi militer. Ancaman itu disampaikan Nurdin di Jakarta, Selasa (8/4).
Nurdin menjelaskan, saat ini TNI Angkatan Darat telah menurunkan 120 personel yang terdiri dari Komando Pasukan Khusus dan Komando Cadangan Strategis AD untuk mengejar dan mengembalikan senjata yang dirampas. Hingga siang tadi telah terkumpul 20 pucuk dari 29 pucuk senjata api yang dirampas anggota OPM [baca: Pembobol Gudang Senjata Makodim Wamena Terus Diburu].
Selain itu, Nurdin juga telah mengumpulkan kepala suku dan tokoh agama setempat untuk memberitahukan rencana operasi militer TNI. Menurut Pangdam, sosialisasi itu dimaksudkan agar masyarakat memberi dukungan dengan memberikan informasi kepada TNI. Pangdam juga menegaskan bahwa operasi militer digelar bukan untuk memusuhi masyarakat, tapi mencari pelaku pembobolan gudang senjata di Markas Kodim 1702, beberapa waktu silam.(DEN/Esther Mulyanie dan Yoseph Herhudi Lestari)
Nurdin menjelaskan, saat ini TNI Angkatan Darat telah menurunkan 120 personel yang terdiri dari Komando Pasukan Khusus dan Komando Cadangan Strategis AD untuk mengejar dan mengembalikan senjata yang dirampas. Hingga siang tadi telah terkumpul 20 pucuk dari 29 pucuk senjata api yang dirampas anggota OPM [baca: Pembobol Gudang Senjata Makodim Wamena Terus Diburu].
Selain itu, Nurdin juga telah mengumpulkan kepala suku dan tokoh agama setempat untuk memberitahukan rencana operasi militer TNI. Menurut Pangdam, sosialisasi itu dimaksudkan agar masyarakat memberi dukungan dengan memberikan informasi kepada TNI. Pangdam juga menegaskan bahwa operasi militer digelar bukan untuk memusuhi masyarakat, tapi mencari pelaku pembobolan gudang senjata di Markas Kodim 1702, beberapa waktu silam.(DEN/Esther Mulyanie dan Yoseph Herhudi Lestari)