Liputan6.com, Jakarta Polri menerapkan sistem contraflow dan oneway di jalan tol keluar Jakarta yang berbeda di tahun 2023. Di mudik Lebaran ini contraflow akan diterapkan dari KM 47 Karawang Barat sampai KM 72 Cikampek.
"Pada tahun ini dilakukan perbaikan dengan menerapkan contraflow dari KM 47 Karawang barat sampai dengan KM 72 Cikampek," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat Apel Operasi Ketupat di Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023).
Kemudian, akan dilanjutkan oneway atau satu arus dari KM 72 Cikampek sampai KM 414 Kalikangkung. Rekayasa lalulintas ini digunakan waktu persiapan dan normalisasi arus maksimal dua jam.
Advertisement
"Serta dilanjutkan oneway dari KM 72 sampai dengan KM 414 Kalikangkung saat arus mudik dan dari arah sebaliknya saat arus balik dengan waktu persiapan maupun normalisasi arus selama maksimal 2 jam," ujar Sigit.
Perubahan ini dilakukan belajar dari mudik tahun 2022. Karena saat itu akses kendaraan dari Bandung menuju Jakarta tertutup.
Sementara untuk jalur arteri atau non tol telah dipetakan 125 titik rawan gangguan. Personel Polri ditempatkan pada titik tersebut untuk mengatur rekayasa lalulintas.
"Khusus jalur arteri atau non tol, polri telah memetakan 125 titik rawan gangguan Kamseltibcarlantas, tempatkan personel pada titik-titik tersebut guna melakukan turjawali dan melakukan rekayasa lantas seperti pemberlakuan ganjil-genap, oneway, penutupan u-turn serta penyiapan jalur alternatif," ujar Sigit.
Perputaran Uang di Daerah Naik hingga 15 Persen di Momen Mudik Lebaran
Kementerian Perhubungan memperkirakan bakal ada 120 juta orang yang melakukan perjalanan mudik lebaran tahun 2023 di seluruh Indonesia. Angka ini meningkat tajam dari jumlah pemudik di momen mudik Lebaran tahun 2022 yang hanya 85 juta orang.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan tingginya orang yang akan melakukan perjalanan mudik bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian di daerah. Mengingat setiap musim lebaran, ekonomi di daerah bisa menggeliat hingga 15 persen.
“Biasanya perputaran uang kartal di periode lebaran itu meningkat tajam 10 persen hingga 15 persen. Sehingga kita melihat ini sebagai potensi momentum pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Febrio dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi April 2023, Jakarta, Senin (17/4).
Tak hanya, geliat ekonomi yang terjadi di bulan Ramadan dan libur lebaran ini bakal berdampak positif pada momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Khususnya untuk kuartal kedua tahun ini yang bertepatan di bulan April.
“Nah ini nanti akan terlihat cukup kuat di pertumbuhan ekonomi triwulan kedua, karena ini masuk sudah dalam triwulan kedua,” kata Febrio.
Berbagai potensi positif tersebut bisa terwujud karena pandemi Covid-19 makin terkendali dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini juga berkat vaksinasi massal yang berjalan sesuai rencana pemerintah. Sehingga semua aktivitas masyarakat berangsur-angsur membaik seperti sedia kala.
“Ini memang lebaran yang cukup besar magnituden-ya karena kalau kita lihat covid-19 sangat berkurang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan juga progres vaksinasi yang sangat baik,” pungkasnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement