Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyoroti para pendatang yang mengajak keluarga atau sanak saudaranya ke perantauan, usai Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Muhadjir mengimbau agar para pendatang yang baru untuk mempertimbangkan dengan matang keputusannya merantau ke kota-kota besar, terutama Jakarta. Dia mengingatkan merantau ke Jakarta tidak hanya memerlukan tekad, tetapi juga keterampilan dan pengetahuan yang berdaya saing.
Baca Juga
"Pada dasarnya siapapun yang akan menuju ke Ibukota menjadi hak mereka. Tetapi Ibukota ini tidak bisa datang tanpa modal, baik modal dalam bentuk keterampilan, modal pengetahuan, maupun yang lain," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Selasa (25/4/2023).
Advertisement
"Itu yang harus dimiliki oleh setiap mereka yang akan mencoba beradu nasib di wilayah DKI Jakarta dan sekitanya," sambungnya.
Dia menyadari bahwa pemerintah tidak bisa membatasi secara keras untuk melarang para pendatang membawa sanak saudaranya datang ke Jakarta.
Kendati begitu, Muhadjir Effendy meyakini persoalan tersebut akan semakin berkurang seiring dengan tersebarnya dan terdistribusinya pusat-pusat industri di daerah.
"Sekarang sudah mulai terbangun, bahkan juga ada perusahaan yang ada di pusat sekitar DKI Jakarta membuat cabangnya di daerah. Jadi harapannya ini bisa menjadi tempat baru untuk mereka," jelasnya.
Banyak Pendatang Tak Punya Ketrampilan
Sebagai informasi, 50 persen pendatang yang mengadu nasib ke Jakarta dalam beberapa tahun terakhir ini tidak mempunyai keterampilan. Ini berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta.
“Kami berkoordinasi dengan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya terkait penanganan bagi mereka yang tidak punya keterampilan,” kata Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, Budi Awaluddin di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Berdasarkan data Disdukcapil DKI, jumlah penduduk pendatang di Jakarta selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan. Pada 2020, jumlah pendatang mencapai 113.814 orang, kemudian pada 2021 jumlahnya naik 18,55 persen mencapai 139.740 orang.
Sedangkan hingga semester pertama 2022, Pemprov DKI mencatat jumlah pendatang mencapai 151.752 orang atau naik 7,92 persen.
"Memang trennya dari beberapa tahun belakangan ini yang datang ke Jakarta itu hampir 75 persen mereka adalah tamatan SMA sederajat ke bawah,” jelasnya.
Advertisement