Lewat Aplikasi, Publik Diajak Atasi Krisis Air Bersih di Desa Golo Ketak

Krisis air bersih di Indonesia semakin memprihatinkan. Salah satu desa paling parah terdampak adalah Desa Golo Ketak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Jun 2023, 18:16 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2023, 05:31 WIB
Krisis air bersih di Indonesia semakin memprihatinkan. Salah satu desa paling parah terdampak adalah Desa Golo Ketak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) (Istimewa)
Krisis air bersih di Indonesia semakin memprihatinkan. Salah satu desa paling parah terdampak adalah Desa Golo Ketak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Krisis air bersih di Indonesia semakin memprihatinkan. Salah satu desa paling parah terdampak adalah Desa Golo Ketak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dorotea, petani di Golo Ketak mengaku pasrah menghadapi krisis tersebut.

“Kami sudah bersusah payah mencari air bersih, tapi tetap saja sulit didapat. Bahkan, selama musim hujan, sumber air terkontaminasi," keluh Dorotea seperti dikutip dari keterangan pers diterima, Selasa (6/6/2023).

Melihat kondisi ini, PT Elizabeth Hanjaya, sebuah brand lokal indonesia yang bergerak di industri fashion sejak tahun 1963, berkolaborasi dengan Solar Chapter, organisasi nirlaba terdaftar di Indonesia dan Amerika Serikat tergerak terjun membantu dengan meluncurkan kampanye #WaterForGoloKetak di aplikasi Campaign #ForChange.

“Kampanye ini mengajak publik untuk berpartisipasi dalam tantangan sosial di aplikasi Campaign #ForChange. Caranya mudah, cukup dengan mengunduh aplikasi Campaign #ForChange di App Store atau Google Play, mendaftar, dan mencari #WaterForGoloKetak serta mengikuti instruksi yang diberikan,” kata Vice President Solar Chapter Seattle, Madelyn.

Madelyn menjelaskan, para pengguna aplikasi akan menyelesaikan sejumlah tantangan dari aplikasi. Setiap tantangan berhasil dituntaskan akan membuka donasi sebesar $6 atau sekitar Rp90.000 untuk membiayai pembangunan pipa yang akan menghubungkan sumber air ke desa melalui waduk.

“Akses terhadap air bersih merupakan masalah mendesak dan serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan cepat. Kolaborasi ini memberikan kesempatan tak hanya untuk meningkatkan kesadaran di komunitas kami, tetapi juga memberikan bantuan nyata,” yakin Madelyn.

Senada dengan Madelyn, Head of Design PT Elizabeth, Vernalyn Subali, menilai kerjasama dengan Solar Chapter merupakan sebuah inovasi yang dapat menumbuhkan kesadaran tentang air bersih bagi masyarakat.

“Teknologi aplikasi memudahkan kami melakukan kegiatan sosial, seperti yang dilakukan oleh Solar Chapter dan Campaign. Sesuatu yang interaktif dan menyenangkan, sambil membantu orang-orang yang membutuhkan,” tutur Vernalyn.

“Itulah salah satu alasan mengapa Elizabeth memilih untuk mendukung kampanye ini,” tambah dia.

Sementara itu, Communications Manager Campaign, Laras Sabila Putri, menambahkan, Campaign berkomitmen untuk memperluas jaringan agar dapat menjangkau masyarakat dari seluruh penjuru dunia. Dia memastikan, kampanye daring memungkinkan siapa pun saling bantu membantu tanpa batasan, termasuk jarak dan waktu.

“Kami berharap kampanye yang dilakukan oleh warga Amerika Serikat ini akan memberikan dampak yang luas, khususnya masyarakat Desa Golo Ketak,” harap Laras.

Dia percaya, kolaborasi ini menjadi contoh nyata upaya menghadapi krisis air di Indonesia saat sebuah brand lokal dan organisasi nirlaba dapat bersatu untuk membantu masyarakat.

“Kampanye #WaterForGoloKetak diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pelestarian air bersih di NTT serta menginspirasi inisiatif serupa di seluruh Indonesia,” dia menandasi.

Demografi Desa Golo Ketak

Krisis air bersih di Indonesia semakin memprihatinkan. Salah satu desa paling parah terdampak adalah Desa Golo Ketak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) (Istimewa)
Krisis air bersih di Indonesia semakin memprihatinkan. Salah satu desa paling parah terdampak adalah Desa Golo Ketak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) (Istimewa)

Desa Golo Ketak memiliki populasi masyarakat sekitar 1.500 penduduk, desa ini menghadapi tantangan besar dalam memperoleh air bersih yang memadai.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, penduduk desa harus berjalan kaki 3 sampai 4 kali sehari untuk menimba 10 hingga 30 liter air bersih dan membawanya kembali pulang.

Selama musim kemarau, penduduk terpaksa mengandalkan air kotor dari sungai sebagai sumber air minum yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diare.

infografis journal
Infografis Langkah Pencegahan Diabetes Melitus. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya