Melihat Semangat Belajar Anak-Anak di Pulau Mesa Labuan Bajo NTT

Puluhan siswa-siswi berkumpul di lapangan SDN, Pulau Mesa Desa Pasir Putih, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (30/6/2023). Pelajar berbaris memanjang ke belakang.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Jul 2023, 04:33 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2023, 04:33 WIB
Pulau Mesa
Puluhan siswa-siswi di Pulau Mesa Labuan Bajo NTT mengikuti proses belajar mengajar yang disampaikan oleh Dompet Dhuafa. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan siswa-siswi berkumpul di lapangan SDN, Pulau Mesa Desa Pasir Putih, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (30/6/2023). Pelajar berbaris memanjang ke belakang.

Oghel Zulvianto berdiri di paling depan berhadap-hadapan dengan siswa. Ia bertingkah layaknya anak-anak memandu para siswa-siswi bernyanyi dan membuat yel-yel. Anak-anak dengan riang gembira mengikuti.

Oghel kemudian menuntun anak-anak masuk ke kelas masing-masing. Ada enam kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 di SDN Pulau Mesa.

Rombongan Dompet Dhuafa selama tiga hari menetap di Pulau Mesa. Oghel Zulvianto salah satunya. Selain Oghel, ada pula selebgram Achmad Musonef atau Sonebb dan Amelia Oktaviani karib dipanggil Cimol.

Mereka bertiga bersama dengan rombongan Dompet Dhuafa lain membuat kelompok. Satu kelompok diisi tiga orang, mereka mengajar selama satu jam di dalam ruang kelas.

Oghel hadir di kelas 3, Sonebb di kelas 1, Cimol di kelas 2. Para pelajar mengikuti aktivitas belajar-mengajar. Seperti di kelas 2, Amelia atau tenar dengan nama Cimol menyapa satu-persatu siswa yang hadir.

"Hallo semua," ucap Cimol memperkenalan diri. Bersama dengan dua orang relawan yang turut menemani.

Cimol sendiri seorang Influencer. Sementara dua orang lainya, ada yang berprofesi sebagai mahasiswa dan jurnalis.

"Ada yang tau Influencer," tanya Cimol.

"Enggak," jawab pelajar dengan kompak.

Cimol dan bersama relawan lain menerangkan profesi masing-masing secara ringkas. Kemudian, anak-anak diminta menyebutkan cita-cita. Sebagian diantaranya ingin menjadi TNI, Polri dan dokter.

Tiba-tiba Kepala Dusun Yogi Indrawan masuk ke ruang kelas 2. Dia pun meminta anak-anak yang bercita-cita menjadi TNI-Polri memeragakan baris-berbaris. Ada Muhammad Saparudin, Syarief, dan Bilal.

"Siaap grak," ucap Yogi mengarahkan anak-anak. Dia mengatakan, TNI dan Polri harus tegas dan kuat.

"Jawab dengan tegas. coba kenalkan namanya," ujar Yogi. Dia mengajarkan baris-berbaris bak aparat keamanan. Satu-per satu siswa mengikuti arahan.

 

 

Bagikan Alat Tulis

Muhamad Saparudin (8) siswa kelas 2 terpukau dengan penampilan tentara kala berkunjung ke Pulau Mesa. Katanya, orangnya gagah-gagah.

"Tentara keren baju-bajunya. Apalagi waktu tenteng-tentang pistol di badan," kata Saparudin.

Berbeda dengan Saparudin, Bilal yang bercita-cita menjadi anggota polisi terkesima dengan sosok polisi. Saparudin mau ikut membantu polisi menangkap penjahat.

"Ya mau nangkap penjahat dan pencuri. Keren keren," ujar Bilal.

Nampak, anak-anak antusias mengikuti proses-belajar mengajar. Diakhir, rombongan Dompet Dhuafa membagikan paket alat-alat tulis kepada siswa yang hadir.

Community & Volunteers Development Manager Dompet Dhuafa, Maya Nuraini menerangkan, sebanyak 300 paket alat tulis dibagikan ke siswa di SDN Pulau Mesa. Ia berharap alat-alat tulis bisa bemanfaat bagi para siswa.

"Ada 300 paket yang dibagikan pada hari ini. Semoga semakin banyak donatur yang menitipkan amanah melalui dompet dhuafa dengan program seperti di pulau Mesa," ujar Maya.

infografis hari pendidikan nasional
kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya