Pekan Ilmu Sosial Nasional, BEM FIS UNJ Usung Tema Transformasi Pendidikan

Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) Prof. Dr. Sarkadi, M.Si, meyakini, perlu ada kegiatan yang membuat setiap Perguruan Tinggi berkompetisi untuk bertransformasi menjadi lebih baik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Agu 2023, 07:35 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2023, 22:00 WIB
Kampus UNJ
Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) (Liputan6.com/ Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) Prof. Dr. Sarkadi, M.Si, meyakini, perlu ada kegiatan yang membuat setiap Perguruan Tinggi berkompetisi untuk bertransformasi menjadi lebih baik. Hal itu dia sampaikan, saat membuka Pekan Ilmu Sosial Nasional 2023.

“Pekan Ilmu Sosial Nasional 2023 mampu menjadi wadah serta medium bagi generasi muda khususnya mahasiswa untuk berani menunjukan segala potensi, kreativitas, dan gagasan mereka lewat karya nyata,” pesan Prof Sarkadi dalam keterangan diterima, Sabtu (5/8/2023).

Prof Sarkadi mendorong, para peserta Pekan Ilmu Sosial Nasional 2023 dapat menunjukkan potensinya sebaik mungkin hasil karaynya. Tujaunnya, demi memperoleh hasil yang memuaskan.

“Karya nyata itu akan dimanifestasikan ke dalam perlombaan Karya Tulis Ilmiah dan juga Esai yang menjadi mata lomba dari kegiatan Pekan Ilmu Sosial Nasional 2023,” ujar Prof Sarkadi.

Senada, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIS UNJ, Luthfi Ridzki Fakhrian menyebut, tema diangkat dalam Pekan Ilmu Sosial Nasional 2023 adalah transformasi pendidikan di Indonesia. Menurut dia, tema itu terhubung dekat dengan kebutuhan pendidikan di masa depan oleh genarasi muda saat ini.

“Permasalahan transformasi pendidikan adalah suatu hal yang penting dan menentukan masa depan sebuah bangsa,” ujar pria pemilik akun instagram @luthfiridzki dalam keterangannya.

Kegiatan Demi Menyambut HUT RI ke-78

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIS UNJ, Luthfi Ridzki Fakhrian (Istimewa)
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIS UNJ, Luthfi Ridzki Fakhrian (Istimewa)

Luthfi menjelaskan, kegiatan diinisiasi oleh BEM FIS UNJ melalui Departemen Pendidikan dan Penalaran dalam rangka memperingati Bulan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Ainun Wava didapuk menjadi Project Officer dalam ajang ini dan mendapat dukungan penuh karena mengusung tema yang menjadi topik krusial saat ini.

“Dari kegiatan perlombaan Pekan Ilmu Sosial Nasional 2023 ini kita dapat melihat bahwa masih banyak genarasi muda terutama mahasiswa yang masih memiliki kepedulian terhadap masalah pendidikan di Indonesia yang sebenarnya sangat kompleks itu,” ungkap Luthfi.

Luthfi percaya, Pekan Ilmu Sosial Nasional 2023 dapat membawa citra UNJ sebagai kampus pendidikan tetap terjaga dan terus menjadi contoh baik dalam karya nyatanya melalui id juga gagasan terkait transformasi pendidikan.

“Pekan Ilmu Nasional 2023 menurutnya berhasil menjadi ruang terbuka yang nyata bagi puluhan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi yang menjadi peserta kegiatan ini,” dia menandasi.

Diketahui, sejumlah perguruan tinggi bergengsis di Indonesia turut ikut kompetisi Pekan Ilmu Sosial Nasional 2023. Mereka adalah Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Diponegoro, dan Universitas Pendidikan Indonsia.

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya