Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai bagus terkait usulan debat terbuka bakal capres 2024. Kegiatan ini diusulkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
"Bagus, bagus sekali sebetulnya. Pak Prabowo siap dan kita timnya Pak Prabowo juga siap," kata Habiburokhman kepada wartawan di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Dia menjelaskan, ada sejumlah isu yang bisa didiskusikan dalam perdebatan tersebut. Mulai dari persoalan sosial, hukum, serta ekonomi.Â
Advertisement
"Sebetulnya mesti ada beberapa level, karena nanti kampanye kan kita masuk ke isu-isu tertentu ya, ke beberapa kamar isu hukum, ekonomi, pendidikan, kalau sudah itu kan enggak harus capresnya. Capresnya harus, tetapi kan banyak kampus yang akan minta," sambungnya.
Ia pun menegaskan, jika Prabowo siap untuk melakukan dialog dengan para civitas akademik.
"Nah kalau mau lebih detil tim-timnya juga diberi kesempatan. Saya sendiri paling siap kalau suruh ke kampus ya kan. Pak Prabowo juga sangat-sangat siap untuk berdialog dengan civitas akademika," tegasnya.
BEM UI Tantang Capres Debat di Kampus
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang mengumumkan tantangan debat terbuka bagi bakal calon presiden 2024. Ada tiga nama yang digadang-gadang maju sebagai bakal capres, mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Melki berpendapat, kampanye yang dilakukan saat ini sudah sangat membosankan. Menurutnya, generasi muda sudah bosan melihat banyak kampanye minim substansi dan lip service semata. Â
"Silakan Datang ke UI Jika Berani! Jika melihat Putusan MK yang tengah diperbincangkan tersebut, tak ada satu pun frasa dalamnya yang menyebutkan memperbolehkan kampanye di kampus, melainkan disebutkan bahwa institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon dengan tidak membawa atribut dan alat peraga," kata Melki dikutip dari merdeka.com, Selasa (22/8/2023).
BEM UI Tantang Debat
Â
"Apalagi jika ditambah dengan permainan identitas dan pencitraan yang tak perlu," ucap Melki.
Ia mengungkapkan, celah yang memperbolehkan instansi pendidikan untuk mengundang para calon pemimpin atau capres ke kampus harus dimanfaatkan.
"Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu," ungkap Melki.
Melki berharap, institusi pendidikan dapat menguji substansi serta visi misi setiap calon pemimpin, termasuk para bakal capres.
"Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden/bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian," tantangnya.
BEM UI, kata Melki, siap menyampaikan aspirasi dan berdebat dengan pada bakal capres. Melki mengaku, tidak mau masa depan bangsa digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan, dan lip service.
"Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak," tutupnya.Â
Advertisement