Liputan6.com, Jakarta Kondisi jasad pemuda Aceh yang diculik dan dibunuh anggota TNI dan paspampres, Imam Masykur sangat mengenaskan.
Kondisi Imam Masykur (25) tersebut dilihat kekasihnya, Yuni Maulida (23) yang datang langsung ke rumah sakit di daerah Karawang, Jawa Barat setelah mendapatkan kabar kalau Imam ditemukan usai hanyut di sungai.
"Kalau waktu yang saya lihat, kondisi jenazah waktu di Karawang, itu posisi kepala almarhum ada luka. Terus, di sini ada juga luka di badan (dada) sebelah kiri," kata Yuni saat ditemui di Jakarta Utara pada Selasa, (5/9/2023).
Advertisement
Namun, Yuni mengaku tak bisa memastikan apakah lubang di dada Imam karena ditembak atau ditusuk.Â
"Nggak tau bekas apa, nggak tahu karena apa. Disebelah kiri ada bolongnya pokoknya lubang ada lubangnya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kuasa Hukum Keluarga, Putri Maya Rumanti menjelaskan kondisi Imam yang saat awal baru ditemukan setelah hanyut di sungai daerah Karawang. Dimana, tubuh korban telah membengkak disertai memar pada bagian badan dan wajah.
"Kondisi jenazah sudah membengkak. Wajahnya juga sudah tidak dikenali lagi. Kalau tunangannya mengenal, tapi sudah tidak baik. Ada memar di wajah, ada memar di dada gitu," ungkapnya.
Selain itu, Putri juga mengungkap adanya lubang di dada sebelah kiri Imam. Dengan kondisi tersebut, Putri pun berharap hasil autopsi dari RSPAD bisa mengungkap secara terang benderang penyebab kematian Imam.
"Kalau menurut pacarnya yang lihat, ada seperti lobang tembakan, tapi belum tahu apakah itu lobang tembakan atau ditusuk ataukah di dada sebelah kiri, seperti lobang," katanya.
"Katanya si tidak tembus. Kan si pacar tidak boleh membalik badan tidak boleh. Karena hanya dibuka jenazah ini benar gak, nah untuk lobang kita mungkin saat itu belum bisa dipastikan apakah itu dari tusukan, atau tembakan," tambah dia.
6 Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Imam
Penculikan terhadap Imam pun viral setelah beredar adanya dugaan pemerasaan yang dilakukan anggota TNI dan paspampres kepada keluarga Imam, dengan meminta biaya tebusan Rp50 juta.
Kasus ini pun terungkap dengan total ada enam tersangka, diantaranya tiga anggota TNI yang ditangani Pomdam Jaya/Jayakarta. Yakni, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dirtopad) dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda, Aceh yang sedang berada di Jakarta, serta Praka RM anggota Paspampres.
Kemudian tiga tersangka sipil yang ditangani Polda Metro Jaya, adalah inisial AM dan Heri merupakan penadah dari hasil kejahatan. Lalu, tersangka Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka
Advertisement