Gerindra Copot Jabatan Ketua DPC Semarang yang Diduga Pukul Kader PDIP

Majelis Kehormatan Partai Gerindra memutuskan mencopot jabatan Joko Santoso sebagai Ketua DPC Gerindra Semarang.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2023, 15:47 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2023, 15:45 WIB
Majelis Kehormatan Partai Gerindra mencopot jabatan Joko Santoso sebagai Ketua DPC Gerindra Semarang, Minggu (10/9/2023).
Majelis Kehormatan Partai Gerindra mencopot jabatan Joko Santoso sebagai Ketua DPC Gerindra Semarang, Minggu (10/9/2023). (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam)

Liputan6.com, Jakarta - Majelis Kehormatan Partai Gerindra memutuskan mencopot jabatan Joko Santoso sebagai Ketua DPC Gerindra Semarang. Pencopotan tersebut sebagai buntut pelanggaran etik yang dilakukan terhadap kader PDIP, Suparjianto.

"Bahwa yang bersangkutan bersalah dan diberikan sanksi cukup berat diberhentikan sebagai ketua DPC Gerindra Kota Semarang," kata Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, di Jakarta Selatan, Minggu (10/9/2023).

Pemberhentian dari jabatan ketua DPC dilakukan, karena Joko dianggap telah melanggar Pasal 68 AD/RT Partai Gerindra, yakni perihal jati diri seorang kader yang harus bersikap sopan dan rendah hati.

"Jadi beliau tadi dalam pengakuannya mendatangi rumah kader PDIP, masuk kemudian juga membentak-bentak, diakui sendiri. Nah itu sudah cukup bagi kami untuk menjatuhkan putusan," ujar dia.

Meski dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPC, Habiburokhman menyampaikan, Joko tetap sebagai kader Partai Gerindra. Sehingga ke depan akan dilakukan pengangkatan Ketua DPC Semarang yang baru.

"Enggak keluar dari kader. Jadi ketua DPC sudahnya setengah mati mba. Bukan hanya, bukan hanya. Itu (dipecat dari Ketua DPC) sanksi yang sangat berat," tutur dia.

Kader Gerindra Diminta Rendah Hati dan Disiplin

Majelis Kehormatan Partai Gerindra mencopot jabatan Joko Santoso sebagai Ketua DPC Gerindra Semarang, Minggu (10/9/2023).
Majelis Kehormatan Partai Gerindra mencopot jabatan Joko Santoso sebagai Ketua DPC Gerindra Semarang, Minggu (10/9/2023). (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam)

Atas adanya kejadian ini, Habiburokhman mengimbau sebagaimana pesan Ketua Umum Prabowo Subianto seluruh kader Gerindra harus taat dan patuh terhadap aturan internal partai, termasuk ikrar jati diri partai.

"Harus bersikap sopan rendah hati dan disiplin. Disiplin termasuk mengendalikan emosi. Masa sih gara-gara bendera mendatangi orang, membentak-bentak itu kan sangat tidak dibenarkan," tuturnya.

Sidang ini dipimpin langsung Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman beserta empat anggota yakni, Maulana Bungaran, Dolfie Rompas, Yuniko, Sutradewi. Dengan Joko dan sejumlah saksi yang akan dihadirkan secara virtual atau daring.

Diberitakan sebelumnya, Kader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto diduga menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso.

Penyebabnya, kader PDIP tersebut diduga memasang bendera partai di dekat kediaman Ketua DPC Gerindra tersebut. Peristiwa dugaan pemukulan terjadi pada Jumat 8 September 2023.

"Tadi malam hari Jumat jam 21.45 WIB ada kawan kami Pak Suparjianto warga Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, yang didatangi Ketua DPC Gerindra. Kemudian tanpa babibu Ketua Gerindra yang juga anggota DPRD Kota Semarang itu memukul kader kami," kata Ketua DPC PDIP Hendrar Prihadi di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu 9 September 2023.

"Alasannya karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Pak Ketua Gerindra," ujar Hendrar.

 

 

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis Bursa Cawapres Pendamping Ganjar dan Prabowo
Infografis Bursa Cawapres Pendamping Ganjar dan Prabowo (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya