Menteri Bahlil Sebut Warga Pulau Rempang Setuju Direlokasi tapi Minta Tidak Libatkan Aparat

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan tempat relokasi bagi warga Pulau Rempang yang terdampak proyek investasi. Nantinya, warga akan dipindah ke kawasan Tanjung Banon.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Okt 2023, 20:24 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2023, 20:23 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, membeberkan reaksi investor Xinyi Group terkait konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, membeberkan reaksi investor Xinyi Group terkait konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan, sejumlah warga Pulau Rempang sudah setuju untuk direlokasi.

Hal ini disampaikan Bahlil saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (2/10/2023). Bahlil mengatakan, warga sudah sukarela jika direlokasi, namun ada satu permintaan yaitu tidak melibatkan aparat ketika mereka dipindahkan.

"Mereka juga minta, kalau digeser itu, jangan lagi aparat yang datang. Jadi mereka sukarela, mereka yang mendata, jangan aparat," kata Bahlil dikutip dari kanal YouTube TVR Parlemen, Senin (2/10/2023).

Bahlil pun memastikan bahwa pihaknya tidak akan melibatkan aparat ketika nanti warga Pulau Rempang direlokasi. Terpenting, kata dia, warga bisa tertib saat direlokasi.

"Saya iyain juga, yang penting tertib," tambah Bahlil.

Bahlil juga menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan tempat relokasi bagi warga Pulau Rempang yang terdampak proyek investasi. Nantinya, warga akan dipindah ke kawasan Tanjung Banon.

"Kami putuskan tidak jadi ke Pulau Galang. Kami geser ke kampung Tanjung Banon. Ini di laut yang sama, jaraknya tidak jauh dari tempat mereka tinggal, kurang lebih 1 km. Kalau lewat darat, kurang lebih 3 km," tambah Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mengaku, telah berdiskusi dengan perwakilan warga di Pulau Rempang beberapa waktu lalu. Diskusi tersebut menghasilkan 6 hal kesepakatan dari warga Rempang. Pertama, warga Rempang tidak menolak investasi. Justru mereka menyambut baik.

"Mereka tidak menolak investasi. Mereka sampai mengatakan kiamat 5 kali pun, Rempang ini tidak jalan kalau tidak ada investasi. Jadi mereka welcome dan saya bangga dengan mereka," kata Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI, secara virtual, Senin (2/10/2023).

Pemerintah Pegang 5 Janji Warga Pulau Rempang, Termasuk Dilibatkan Jadi Pengusaha

Bahlil Rempang
Menteri investasi Bahlil Lahadalia memberikan penjelasan penanganan konflik Rempang antara warga vs pemerintah. Foto: ajang nurdin 

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan lima janji terhadap warga Pulau Rempang pasca dirinya bertemu langsung dengan masyarakat dan pemuka adat setempat beberapa waktu lalu.

Pertama, masyarakat Rempang tak ingin direlokasi ke Pulau Galang. Lalu, mereka juga tak ingin kuburan para leluhurnya ikut tergeser imbas proyek Rempang Eco-City. Selain itu, Bahlil menyebut warga Rempang juga sangat menerima investasi.

"Mereka sangat menerima investasi. Pak Darisman (tokoh adat Rempang) sampaikan ke saya, kiamat lima kali pun kampung kita enggak akan maju kalau enggak ada investasi. Sebetulnya saudara-saudara kita cukup punya respons positif, asalkan dilakukan dengan komunikasi yang baik," ujarnya dalam sesi konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Senin 25 September 2023.

Keempat, Bahlil melanjutkan, warga Pulau Rempang maunya digeser ke kampung yang juga masih di Pulau Rempang, dengan kesepakatan di Tanjung Banon.

Terakhir, mereka juga tak ingin hanya jadi pekerja dengan adanya proyek Rempang Eco-City, tapi turut dirangkul jadi pengusaha bagian dari investasi.

"Bagi saudara yang mereka punya tambak ikan, tanaman, perahu, itu juga dihitung dan dikompensasikan sesuai aturan yang berlaku. Karena itu hak rakyat, sesuai arahan Presiden, kita berlakukan," tegas Bahlil Lahadalia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya