Liputan6.com, Jakarta Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara resmi menonaktifkan Edward Tannur dari anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Langkah ini sebagai respons partai usai anak dari Edward yakni Gregorius Ronald Tannur, menganiaya secara brutal seorang wanita bernama Dini Sera Afrianti hingga tewas.
Baca Juga
"Kami dari DPP PKB memutuskan sejak malam ini (Minggu, 8 Oktober 2023) untuk menonaktifkan saudara Edward Tannur dari semua tugasnya di komisi," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB Hasanuddin Wahid dalam keterangan tertulis, diterima Senin (9/10/2023).
Advertisement
Dia menyatakan, PKB memutuskan untuk menonaktifkan Edward dari tugasnya sebagai anggota DPR RI Fraksi PKB agar fokus pada penyelesaian masalah penganiayaan yang diperbuat anaknya, Gregorius Ronald Tannur. Surat pencabutan Edward Tannur dari komisi DPR RI bakal diajukan Senin (9/10/2023) hari ini.
"Dalam konteks ini, namanya sanksi, kami jatuhkan pencabutan dia dari anggota komisinya," ujar Hasanuddin.
Hasanuddin menyampaikan, DPP PKBÂ sepenuhnya prihatin atas peristiwa yang dialami Dini Sera Afrianti. PKB, kata Hasanuddin, berdiri bersama korban.
"Karena kami sangat prihatin terjadi hal semacam itu dan hati kami ada di korban," kata dia.
Selain itu, Hasanuddin menegaskan, PKB juga bakal meminta Edward untuk menghadapi kasus yang menimpa Ronald sesuai dengan ketentuan undang-undang. PKB tidak akan melakukan intervensi pada proses hukum yang berlangsung.
"Ini bentuk sanksi kami sembari kami beri kesempatan atas persoalan yang terjadi, agar dia segera membantu sebisa mungkin persoalan bisa selesai secara hukum," ucap dia.
Warganet Geram, Sebut Pelaku Kebanyakan Dikasih Makan Uang Haram
Dini Sera Afrianti diduga mengalami penganiayaan berat oleh Gregorius Ronald Tannur pada Rabu dini hari, 4 Oktober 2023, saat di Blackhole KTV Club, kompleks Gedung Lenmarc, Surabaya.
Penganiayaan hingga menyebabkan kematian Dini Sera Afrianti ini pun jadi perhatian warganet. Warganet bahkan geram dengan perilaku pelaku yang dengan tega melakukan penganiayaan hingga menyebabkan kematian.
Sejumlah warganet menyebut pelaku sebagai orang yang sadis. Bahkan, tidak sedikit pula menyebut sang pelaku sebagai orang tidak waras.
"Hukum mati pelaku," kata seorang warganet yang geram dengan aksi penganiayaan ini.
Warganet lain mengungkapkan rasa kasihannya terhadap korban. Bahkan ada yang menyebut pelaku dikasih makan uang haram hingga bisa jadi sejahat itu.
"Sumpah kasihan banget ya Tuhan, sejahat itu klo orang dikasih makan uang haram," tulis seorang pengguna internet.
"Pasti dikasih makan duit haram makanya kelakuannya begitu," kicau pengguna Twitter yang lainnya.
"Kayaknya kebanyakan diempanin uang suap," kata seorang warganet, penuh emosi.
"Biadab emang, terkutuk. Almarhumah kerja buat menghidupi 1 anaknya loh kalo ga salah, kawal terus," tulis netizen yang lainnya.
Â
Advertisement