Pesan Kepala Dinas P3A Kukar di Hari Anak Nasional 2023, Pendampingan Itu Penting

Dalam peringatan Hari Anak Nasional 2023, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kutai Kartanegara, Bambang Arwato menyebut bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang diserap oleh anak-anak harus selaras dengan kemampuan sosialnya.

oleh Fachri pada 23 Okt 2023, 19:45 WIB
Diperbarui 23 Okt 2023, 19:42 WIB
Pemkab Kukar.
Kegiatan memperingati Hari Anak Nasional 2023 yang digelar Kabupaten Kukar. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Kutai Kartanegara Dalam peringatan Hari Anak Nasional 2023, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kutai Kartanegara, Bambang Arwato menyebut bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang diserap oleh anak-anak harus selaras dengan kemampuan sosialnya. Ia pun menyebut, jika tidak selaras satu sama lain, hal itu dapat menyebabkan anak-anak menjadi anti sosial.

“Ini ibarat dua mata pedang, yang satu menyebabkan dia menjadi pandai dan mengerti teknologi, satu sisi menyebabkan anak-anak tidak menjadi fokus dan menjadi tergantung dan menjadi anti sosial,” sebutnya saat memberi sambutan pada Hari Anak Nasional 2023 yang digelar di di Kreatif Park Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu (21/10/2023).

Untuk itu, Bambang menilai bahwa pendampingan orang tua harus dilakukan secara intensif agar anak-anak bisa mendapatkan hak-haknya yaitu hak hidup, hak tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi.

“Sehingga mereka bisa menjadi seperti penerus bangsa dan negara kita. Sebagai bibit unggul, mereka diharapkan menjadi generasi penerus ke depan,” ujarnya.

Komitmen Jadi Kabupaten Layak Anak

Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Didi Ramyadi mengatakan bahwa pemerintah daerah berkomitmen tinggi untuk mewujudkan Kabupaten Kukar sebagai Kabupaten Layak Anak.

"Kukar akan selalu berupaya untuk memperhatikan dan melibatkan anak-anak secara aktif dan positif berpartisipasi dalam pembangunan di daerah," katanya.

Didi mengungkapkan, tantangan yang terjadi di masa depan terkait permasalahan anak-anak hanya dapat dilalui dengan bersinergi, bergotong royong, dan berkolaborasi serta dapat memelihara harmonisasi dengan semua pemangku kepentingan.

“Hal ini tentunya membutuhkan kerja keras dan sikap konsisten guna mencapai target besar tersebut, selain itu. Kita juga harus mampu beradaptasi pada setiap perubahan yang terjadi,” ungkapnya.

“Mari bersama-sama kita berupaya untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak kita, di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan cemerlang,” imbuh Didi.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya