Gunung Marapi Erupsi Lagi, Bunyi Dentuman Keras Kagetkan Warga

Saat erupsi, Gunung Marapi mengeluarkan dentuman keras yang jelas terdengar warga di daerah Kabupaten Agam hingga Kota Bukittinggi.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 30 Des 2023, 09:40 WIB
Diterbitkan 30 Des 2023, 09:39 WIB
Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Jakarta Gunung Marapi Sumatera Barat kembali mengalami erupsi, pukul 06.03 WIB, Sabtu (30/12/2023). Saat erupsi, Gunung Marapi mengeluarkan dentuman keras yang jelas terdengar warga di daerah Kabupaten Agam hingga Kota Bukittinggi.

"Seperti suara bom, hanya sekali, berdentum keras sampai anak-anak terbangun terperanjat dari tidurnya. Tidak ada goyangan seperti gempa, hanya dentuman yang sangat jelas terdengar mengagetkan," kata seorang warga Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Widia (35), seperti dilansir Antara. 

Dia mengatakan saat dentuman keras terdengar, dia langsung melihat ke arah Marapi dari arah Kecamatan Sungai Puar.

"Terlihat letusan Marapi dengan asap hitam pekat membumbung tinggi," kata Wali Nagari atau Kepala Desa Bukit Batabuah, Firdaus.

Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Sungai Puar dan Kecamatan Candung menjadi daerah terdekat di Kabupaten Agam dari puncak Gunung Marapi. Sementara dari arah Kota Bukittinggi, letusan Gunung Marapi tidak teramati dengan kondisi kabut tebal saat dentuman terjadi.

Petugas pengamat gunung api (PGA) Marapi Teguh Purnomo menyebutkan dalam catatan resminya Gunung Marapi meletus pada jam 06.03 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi sementara ini 56 detik.

"Terdengar suara dentuman, erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat. Marapi berada pada Status Level II (waspada) dengan rekomendasi warga menjauhi kawasan di radius tiga kilometer dari puncak," kata Teguh.

Imbauan

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi.

Petugas PGA juga mencatat terjadi 134 letusan dan 534 hembusan sejak Marapi erupsi pertama kali mengalami erupsi pada Minggu (3/12) lalu.

Aktivitas Marapi mengalami siklus naik turun sepanjang Desember ini dengan menimbulkan korban jiwa 24 orang dari kalangan pendaki gunung yang terjebak saat Marapi mengalami erupsi.

Erupsi Rabu Lalu

Gunung Marapi kembali erupsi pada Rabu siang (27/12/2023), pukul 12.05 WIB. Menurut informasi yang dikutip dari situs Magma ESDM, tinggi kolom letusan Gunung Marapi kali ini teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 4.391 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.

Wisatawan dan masyarakat di sekitar Gunung Marapi tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Pakai Masker

Masyarakat juga diminta menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi, agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya