Liputan6.com, Demak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menentukan langkah-langkah rehabilitasi pasca bencana banjir di wilayahnya, termasuk Demak pada pekan depan. Saat ini, pihaknya masih fokus melakukan pendataan dan membersihkan lingkungan permukiman warga yang terdampak.
āSetelah seluruh genangan air disedot, dengan berkolaborasi bersama sejumlah pihak, pemerintah akan membantu membersihkan lingkungan permukiman warga,ā kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana disela mendampingi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, memberikan bantuan pangan kepada warga korban banjir di Kabupaten Demak, pada Minggu, 24 Maret 2024.Ā
Baca Juga
Nana mengatakan rencananya pekan depan Pemprov akan menyelenggarakan rapat koordinasi dengan BNPB dan Kementerian PUPR, antara lain membicarakan terkait upaya penuntasan masalah tanggul, perbaikan rumah warga yang rusak, perbaikan jalan utama yang rusak, dan perbaikan sanitasi.
Advertisement
"Saat ini sedang kita lakukan pendataan semua, termasuk jalan raya dan perumahan masyarakat. Pada saatnya segera akan kami koordinasikan untuk diperbaiki. Apalagi jalan-jalan utama, jalan nasional yang memang sangat dibutuhkan bagi masyarakat, apalagi sebentar lagi ada arus mudik dan arus balik," katanya.
NanaĀ menyampaikanĀ empat tanggul jebol yang ada di Demak maupun di Grobogan sudah berhasil ditutup. Alhasil genangan air juga sudah mulai surut. Pemerintah kini mengoperasionalkan 22 pompa untuk membuang air yang masih menggenang menuju ke sungai.
Pemerintah Salurkan Bantuan Rp581 Juta untuk Korban Banjir
Nana menyampaikan terima kasih banyak atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat dalam hal ini Bappanas kepada masyarakat Kabupaten Demak yang terdampak banjir. Menurutnya, bantuan yang diberikan baik dalam bentuk pangan ataupun fasilitas yang lain, dipastikan bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
Bapanas menyalurkan bantuan kepada pengungsi banjir Demak senilai lebih dari Rp581 juta. Bentuknya berupa beras, sembako, dan telur ayam, susu, sosis, dan lainnya.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyampaikan, keprihatinannya atas bencana banjir yang terjadi di Demak. Sebab, daerah tersebut merupakan salah satu penyangga pangan nasionalĀ dan memiliki kualitas beras terbaik. Akibat banjir di daerah tersebut, beber Arief, total 17.000 ha lahan pertanian terendam air. Dengan luasan tersebut, maka kehilangan produksi beras hingga 200.000 ton.Ā
"Kita sangat prihatin karena sebenarnya di bulan Maret dan April ini salah satu sumber padi kita adalah dari Demak. Ada yang bisa diselamatkan, ada yang tidak bisa diselamatkan. Tapi kalau bisa diselamatkan, biasanya langsung dikeringkan dan langsung masuk ke penggilingan padi," paparnya.Ā
Sebagai bentuk keprihatinan, pihaknya bersama BUMN di bidang pangan, asosiasi-asosiasi dan perusahaan-perusahaan bidang pangan, membawa bantuan pangan. Pihaknya berharap, bantuan yang dibawa bisa mencukupi untuk membantu kebutuhan pangan warga yang terdampak banjir.
Ā
(*)
Advertisement