Jusuf Kalla Enggan Tanggapi Wacana Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta 2024

Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) mengaku, enggan menanggapi soal kabar mantan capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang akan maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta usai kalah di Pilpres 2024.

oleh Tim News diperbarui 25 Apr 2024, 16:15 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2024, 16:15 WIB
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK usai menghadiri acara diskusi dengan tema "Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi" yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Depok (7/3/2024). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) mengaku, enggan menanggapi soal kabar mantan capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang akan maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta usai kalah di Pilpres 2024.

Mulanya, awak media bertanya langkah yang harus diambil Anies usai mengikuti kontestasi Pilpres 2024, apakah harus maju di pilgub Jakarta atau berada di luar pemerintahan. Namun, JK tak mau menjawab karena hal itu merupakan urusan Anies.

"Itu urusannya Pak Anies, tanya Pak Anies lah," kata JK, kepada wartawan di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (25/4/2024).

Sebagai informasi, JK merupakan salah satu tokoh yang mendukung pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Namun, KPU menetapkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029, pada Rabu lalu (24/5/2024).

Setelah Pilpres 2024, Anies digadang-gadang bakal maju sebagai calon gubernur Jakarta. Salah satu yang memberikan sinyal dukungan kepada Anies yakni Partai NasDem.

JK soal Prabowo Ingin Rangkul Semua Pihak: Bagus, tapi Perlu Ada Oposisi

Wakil Presiden Indonesia ke 10 dan 12 Jusuf Kalla
Wakil Presiden Indonesia ke 10 dan 12 Jusuf Kalla usai menerima kunjungan silaturahmi dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di kediamannya Jl. Brawijaya no 6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Rabu 7 Februari 2024. (Liputan6.com/Radiyto Priyasmoro)

Adapun sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) memuji langkah presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto yang akan merangkul seluruh pihak di pemerintahannya.

"Ya itu cara yang bagus, jadi menuju kebersamaan persatuan bangsa ini, karena bangsa ini kan terlalu besar untuk ditangani sendiri," kata JK kepada wartawan di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (25/4/2024).

Namun, JK mengingatkan pentingnya pihak yang berada di luar pemerintahan atau oposisi. Hal itu sebagai lini yang mengoreksi setiap kebijakan di pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

"Dan bagaimana juga perlu ada oposisi supaya ada yang mengoreksi. Tapi perlu juga pemahaman," tegas dia.

Kendati demikian, dia tak memungkiri bersatunya seluruh pihak akan mempengaruhi kinerja pemerintahan kedepannya. Terlebih, bersatunya seluruh pihak sangat dibutuhkan di parlemen.

"Memang semua pemerintah bagaimana mayoritas di DPR, karena kalau tidak mayoritas pemerintah juga tidak akan jalan," ujar dia.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Respons Golkar Surya Paloh-Jusuf Kalla-Airlangga Hartarto Duduk Satu Meja. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Respons Golkar Surya Paloh-Jusuf Kalla-Airlangga Hartarto Duduk Satu Meja. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya