Jawaban Jokowi saat Ditanya Parpol Baru Usai Tak Lagi Dianggap Jadi Kader PDIP

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat pertanyaan soal partai politik (parpol) baru yang akan menjadi tempatnya berlabuh, usai tak dianggap PDI Perjuangan (PDIP) bukan bagian dari kader lagi.

oleh Devira PrastiwiLizsa Egeham diperbarui 07 Mei 2024, 11:36 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 11:35 WIB
Pertemuan Jokowi - Airlangga
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat pertanyaan soal partai politik (parpol) baru yang akan menjadi tempatnya berlabuh, usai tak dianggap PDI Perjuangan (PDIP) bukan bagian dari kader lagi. (Instagram/golkar.indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat pertanyaan soal partai politik baru (parpol baru) yang akan menjadi tempatnya berlabuh, usai tak dianggap PDI Perjuangan (PDIP) bukan bagian dari kader lagi.

Namun rupanya, Jokowi hanya merespons pertanyaan tersebut dengan candaan.

"Akan berlabuh di pelabuhan," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan lagi kadernya. Hal itu lantaran saat Pemilu 2024, Jokowi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Ah orang sudah di sebelah sana bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan, yang benar saja," ujar Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun di Kantor DPP PDIP, Senin 22 April 2024.

Selain Jokowi, Komarudin juga menegaskan bahwa putra sulung Jokowi yang juga merupakan Wakil Presiden Terpilih RI Gibran Rakabuming Raka bukan lagi kader PDIP.

"Gibran itu sudah bukan kader partai lagi saya sudah bilang sejak dia ambil putusan itu," kata Komarudin.

Ia pun menyayangkan sikap Gibran yang dianggap terlalu reaktif merespons Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Komarudin pun mewanti-wanti Gibran agar tak lagi berbohong usai dilantik menjadi Wakil Presiden RI nantinya.

"Tentang sikap mas Gibran saya kira itu terlalu reaktif untuk menanggapi Pak Sekjen. Karena apa yang disampaikan Pak Sekjen itu benar terjadi dan itu benar berbohong, dua kali itu," kata Komarudin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Golkar Sebut Jokowi Dekat Dengannya

Jokowi Prabowo Hadiri HUT Partai Golkar
Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan semua peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak jemawa atau angkuh apabila menang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto turut merespons pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun yang menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah tidak dianggap sebagai kader PDIP usai mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Bahwa Pak Jokowi itu dekat dengan Partai Golkar, dan kedua Pak Gibran itu mendapatkan mandat dari Partai Golkar melalui mekanisme Rapimnas resmi," kata Airlangga kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu 24 April 2024.

"Jadi, bagi kami Pak Jokowi dan Mas Gibran itu sudah masuk dalam keluarga besar Golkar. Tinggal tentunya formalitasnya saja," sambungnya.

Airlangga menegaskan, partainya sangat terbuka terhadap Jokowi yang sudah dianggap sebagai kader terbaik bangsa.

"Tentu Partai Golkar selalu terbuka terhadap kader-kader terbaik bangsa ini, dan jelas Pak Presiden, Pak Jokowi adalah kader terbaik bangsa yang sudah bersama Partai Golkar di dalam dua periode beliau," terang dia.

 


Sebut Tak Ada Syarat Jadi Kader Golkar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Airlangga Hartarto
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024). Keduanya sarapan dan olahraga pagi bersama. (Foto: Humas Partai Golkar).

Kemudian, saat disinggung kursi apa yang akan disiapkan Golkar jika Jokowi benar bergabung dengan partai berlambang pohon beringin tersebut.

Menurut Airlangga, posisi itu nantinya akan diserahkan kepada Jokowi. Apalagi, tidak ada syarat untuk menjadi kader Golkar.

"Kalau posisi tergantung beliau. Karena beliau sekarang milik bangsa. Beliau milik semua partai, dan saya dengarkan tentu Pak Prabowo juga beliau juga terbuka dengan Pak Presiden," ujarnya.

"(Syarat harus jadi kader sekian tahun) Kalau menjadi anggota kan enggak ada syarat," pungkas Airlangga.

Infografis Dasi Kuning Jokowi dan Akui Nyaman dengan Golkar
Infografis Dasi Kuning Jokowi dan Akui Nyaman dengan Golkar (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya