Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih mendorong sistem pembayaran tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) segera berjalan tahun ini.
Ia menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) itu sangat bermanfaat bagi pengguna tol lantaran tidak harus berhenti saat membayar di gardu tol.
Baca Juga
Gde menilai adanya MLFF sangat efisien dari biaya dan kelancaran arus barang serta jasa, terutama saat libur lebaran dan tahun baru.
Advertisement
"Setiap libur panjang lebaran maupun akhir tahun, di sejumlah gardu tol selalu terjadi kemacetan yang menyita banyak waktu. Contohnya, libur lebaran ini, yang berdasarkan evaluasi mudik oleh pemerintah juga terjadi kemacetan akibat antrean di gerbang tol. Saat libur akhir tahun baru di Bali juga terjadi kemacetan parah di tol Bali," ujarn Gde dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).
Oleh karena itu, lanjut Gde, sudah saatnya Indonesia mengatasi persoalan tersebut. Menurutnya, kerugian atau dampak dari kemacetan sangat besar di sektor ekonomi. Contohnya, bahan bakar minyak yang terbuang di jalan.
"Di Jakarta saja, menurut Kemenhub, kerugian akibat kemacetan mencapai Rp65 triliun per tahun akibat pemborosan BBM dan waktu yang terbuang. Belum lagi kerugian sosial, mulai dari polusi hingga berkurangnya waktu untuk bersama keluarga. Sudah saatnya masalah ini diatasi dengan solusi yang applicable dan berkelanjutan," kata Gde.
Diketahui, MLFF merupakan metode pembayaran jalan tol yang memungkinkan pengguna melintas gerbang tol tanpa perlu berhenti.
Sistem MLFF telah sejak 12 Desember 2023 diujicobakan di Tol Mandara Bali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), peralatan pendukung MLFF telah terpasang di pintu tol.
MTI Dukung Bayar Tol Tanpa Kartu MLFF
Sebelumnya, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendukung penerapan sistem bayar tol tanpa sentuh atau atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di ruas jalan tol Indonesia. Penerapan sistem bayar tol tanpa sentuh tersebut dinilai memberikan sejumlah dampak positif bagi Indonesia.
"Secara umum MTI mendukung MLFF, ya," kata Ketua Umum MTI Tory Darmantoro dalam acara konferensi pers Catatan Akhir Tahun MTI di Stasiun Kereta Cepat Whoosh Halim, Jakarta Timur, Rabu (27/12/2023).
Terlebih, lanjut Tory, saat ini transaksi kendaraan di gerbang tol telah mencapai 4 juta transaksi dalam sehari. Sehingga, penerapan sistem bayar tol tanpa sentuh dinilai akan menekan konsumsi BBM bersubsidi.
"Iya ini kan sudah 4 juta transaksi per hari di gerbang tol. Kemudian isu yang menjadi concern MTI adalah kemacetan di pintu-pintu tol menyebabkan pemborosan BBM yang disubsidi habis-habisan," ungkap Tory.
MLFF Bantu Kurangi Polusi Udara
Selain itu, penerapan sistem tol bayar tanpa sentuh juga dinilai mampu mengurangi polusi udara. Terutama yang terjadi di wilayah Jabodetabek.
"Jadi, memang sudah harus ada terobosan untuk pintu-pintu tol, sehingga kita mendukung itu (MLFF)," ucap Tory.
Meski demikian, MTI berharap penerapan sistem bayar tol tanpa sentuh nantinya disertai dengan teknologi yang telah matang. Dengan ini, masyarakat selaku pengguna ruas tol bisa leluasa berpergian.
"MTI itu kepinginnya ketika nanti (MLFF) diterapkan, masyarakat sudah mendapatkan teknologi yang terbaik, mendapatkan mekanisme yang terbaik, kemudian mendapatkan pemahaman yang baik. Tidak hanya teknologinya tapi full set end to end penggunaan MLFF di tol," pungkas ToryÂ
Advertisement