Ikut Tes Tertulis Capim KPK, Sudirman Said: Korupsi Perlu Perbaikan Dari Hulu ke Hilir

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjadi salah satu peserta seleksi Capim KPK yang mengikuti tes tertulis yang digelar pada Rabu 31 Juli 2024. Apa yang disampaikanya?

oleh Devira PrastiwiWinda Nelfira diperbarui 01 Agu 2024, 18:40 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 18:40 WIB
Sudirman Said (Istimewa)
Sudirman Said (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 229 peserta telah mengikuti tes tertulis dalam proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) periode 2024-2029 di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kemensetneg, Jakarta.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjadi salah satu peserta seleksi Capim KPK yang mengikuti tes tertulis yang digelar pada Rabu 31 Juli 2024.

Menurut Sudirman, jawaban dari tes tertulis Capim KPK itu berkaitan dengan kapasitas, pengalaman, hingga latar belakang peserta dalam pemberantasan korupsi. Sudirman menyebut, ratusan gagasan telah dituangkan para peserta di tes tertulis Capim KPK.

"Kesiapan mereka, para peserta seleksi, untuk berkorban patut diapresiasi," kata Sudirman dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8/2024).

Sudirman menyampaikan, materi tes tertulis capim KPK lebih ke pengetahuan umum tentang korupsi dan KPK serta permasalahan yang dihadapi negara saat ini.

Menurut dia, pandangan terhadap berbagai isu krusial seperti kewenangan KPK dan perampasan aset para pelaku tindak pidana korupsi juga turut perhatikan.

Pasalnya, kata Sudirman, untuk dapat mengatasi korupsi diperlukan berbagai perbaikan, mulai dari hulu-hilir perlu dibenahi.

"Perbaikan sistem hulu ke hilir, semua proses harus dibenahi. Perizinan, hukum, tata kelola pemerintahan harus disempurnakan," ucap dia.

 

Korupsi Lebih dari Sekedar Pelanggaran Hukum

Juru Bicara Anies Baswedan Sudirman Said (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Juru Bicara Anies Baswedan Sudirman Said (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Menurut Sudirman, korupsi lebih dari sekadar pelanggaran hukum karena sebagai bentuk penyimpangan perilaku, penyakit budaya, penyebab rendahnya daya saing, dan penghambat pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya menjadi penghalang kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

"Oleh sebab itu, untuk mengatasinya perlu pendekatan komprehensif, dari hulu sampai hilir. Pencegahan, penindakan, reformasi birokrasi, penguatan keteladanan perilaku para pemimpin, kampanye masif pendidikan publik, dan kerja sama dengan dunia internasional, semua itu harus dikelola secara seksama," terang dia.

Sudirman menyampaikan, Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, salah satunya dari sisi fiskal yang semakin ketat. Oleh karena itu, efektivitas penggunaan APBN perlu didorong, salah satunya melalui pencegahan dan pemberantasan korupsi.

"Pimpinan KPK periode berikutnya perlu memiliki keseriusan dan kerja sama dengan pemerintah agar dapat terwujud tata kelola pemerintahan yang baik dan praktik korupsi bisa turun secara drastis. Sehingga, perekonomian bisa tumbuh dan kompetisi bisnis berjalan adil," tandas dia.

 

Tengok Gaya Johan Budi, Sudirman Said hingga Pejabat Kepolisian dan Kejagung Tes Capim KPK

Mantan Menteri ESDM Sudirman Said bersama sejumlah pejabat Kejagung dan kepolisian mengikuti Tes Tertulis Capim KPK di Pusdiklat Kemensesneg, Jakarta. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)
Mantan Menteri ESDM Sudirman Said bersama sejumlah pejabat Kejagung dan kepolisian mengikuti Tes Tertulis Capim KPK di Pusdiklat Kemensesneg, Jakarta. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Sebelumnya, Panitia seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan tahap tes selanjutnya setalah sebanyak Sebagaimana diketahui, sebanyak 236 Capim dan 146 untuk Dewas.

Untuk tes tertulis diselenggarakan di Pusdiklat Kemensetneg, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu 31 Juli 2024.

Berdasarkan pantauan, lokasi tes tertulis dijaga ketat oleh aparat gabungan TNI-Polri, terlihat mereka tengah berjibaku untuk mengatur arus lalu lintas sambil mengarahkan kendaraan para peserta capim untuk masuk ke dalam.

Satu persatu para peserta mulai berdatangan dan dikumpulkan terlebih dahulu dalam suatu tenda halaman Pusdiklat.

Satu persatu peserta berdatangan seperti, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron dan Johanis Tanak. Deputi Pencegahan dan Monitoring, Pahala Nainggolan, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana.

Turut hadir juga mantan Menteri ESDM Sudirman Said. Lalu Mantan politikus PDIP, Johan Budi dia juga merupakan salah satu orang veteran di KPK yang ingin berkiprah lagi.

Ada Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti juga rupanya jadi salah satu peserta tes administrasi dan ikut dalam tes tertulis.

Lanjut dari instansi Kejaksaan Agung (Kejagung), hanya baru terlihat Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar dan Kepala Kejakasaan Tinggi (Kajati) Bali, Ketut Sumedana.

 

Tes Tulis Dalam Satu Ruangan

Mantan Menteri ESDM Sudirman Said usai mengikuti tes tertulis calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pusdiklat Kemensetneg, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024). (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)
Mantan Menteri ESDM Sudirman Said usai mengikuti tes tertulis calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pusdiklat Kemensetneg, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024). (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Sementara dalam instansi Polri telah hadir Sestama Lemhanas Komjen Panca Putra, Kapolda Kalteng Irjen Djoko Poerwanto, bahkan Mantan Dirtipidkor Bareskrim Irjen (purn) Ike Edwin.

Untuk tes tertulis ini peserta akan dikumpulkan dalam satu ruangan sekaligus.

Untuk tahap tes tertulis, Pansel menyiapkan dua sesi. Pada sesi pertama akan dilaksanakan untuk Capim KPK hingga siang hari, setelahnya dilanjutkan.

Ketua Pansel Capim KPK Muhammad Yusuf Ateh mengatakan memastikan akan mencari calon pimpinan KPK yang memiliki integritas tinggi, khususnya dalam pemberantasan korupsi.

"Tentu kita akan cari pimpinan KPK, yang pertama, tentu punya integritas tinggi dan sebagainya. Nanti masih akan dirumuskan kembali dengan mendengar masukan-masukan dari publik," kata Yusuf.

Infografis Deretan Kepala Daerah Terkena OTT KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Deretan Kepala Daerah Terkena OTT KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya