Infografis Isu Panas Munas XI Golkar dan Kelakar Politik Ketum Terpilih Bahlil Lahadalia

Wacana Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar sempat menjadi isu panas di tengah penyelenggaraan munas partai berlambang pohon beringin. Bahlil Lahadalia pun sempat melontarkan canda atau kelakar politik.

oleh Anri SyaifulDevira PrastiwiAbdillah diperbarui 22 Agu 2024, 11:03 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2024, 10:58 WIB
Banner Infografis Infografis Muncul Wacana Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Infografis Muncul Wacana Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah Nasional atau Munas XI Partai Golkar telah berakhir. Bahlil Lahadalia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar periode 2024-2029.

Munas partai berlambang pohon beringin berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, selama 2 hari, yakni 20-21 Agustus 2024. Namun di tengah pelaksanaan munas sempat muncul wacana usulan agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Golkar.

Wacana itu kemudian menjadi isu panas di tengah penyelenggaraan Munas Golkar. Wacana Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina dikemukakan Ali Mochtar Ngabalin, mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden atau KSP.

"Aspirasi sedang terus berkembang. Dan baik dari daerah-daerah yang ada di forum Munas ini adalah meminta kesediaan Bapak Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar untuk 2024-2029," ujar politikus Partai Golkar tersebut, Selasa 20 Agustus 2024.

Bahlil Lahadalia sempat membantah kabar Jokowi akan menjadi Ketua Dewan Pembina Golkar. Ia mengatakan isu tersebut tidak benar.

"Jadi, enggak ada sampai urusan Pak Presiden Jokowi mau jadi Ketua Dewan Pembina itu sampai dengan hari ini enggak ada, ya. Saya berdiskusi kok, enggak ada," kata Bahlil, Rabu 21 Agustus 2024.

Hanya saja, Bahlil sempat melempar canda atau kelakar soal "Raja Jawa" saat menyampaikan visi-misinya di Munas Golkar. Namun pada hari yang sama, Ketum Terpilih Golkar periode 2024-2029 itu mengatakan hal itu sebagai candaan politik saja.

Bahlil Lahadalia juga tidak menyebut siapakah orang yang dimaksudkan sebagai Raja Jawa tersebut. "Candaan-candaan politik itu. Bukan statement politik ya. Canda-canda politik."

Selaku Ketum Golkar, Bahlil Lahadalia memiliki otoritas menunjuk Dewan Pembina. Namun, Bahlil meminta waktu sebelum membuat keputusan terkait hal itu. "Nah kalau pertanyaan apakah kemudian siapa yang menjadi Dewan Pembina, tunggu tanggal mainnya. Nanti besok (Kamis 22 Agustus 2024) saya akan umumkan siapa yang ketua dewan pembinanya."

Wacana Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar sempat menjadi isu panas di tengah penyelenggaraan munas partai berlambang pohon beringin. Bahlil Lahadalia pun sempat melontarkan canda atau kelakar politik saat menyampaikan visi dan misi sebagai Ketum Partai Golkar. Seperti apa candaan politiknya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

Infografis Muncul Wacana Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar

Infografis Muncul Wacana Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Muncul Wacana Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Bahlil Lahadalia Terpilih Jadi Ketum Partai Golkar

Infografis Bahlil Lahadalia Terpilih Jadi Ketum Partai Golkar. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Bahlil Lahadalia Terpilih Jadi Ketum Partai Golkar. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya