Liputan6.com, Jakarta - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Yudi Rusfiana menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXI sebagai kunci untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Hal itu disampaikan dalam Semiar Peningkatan Kapasitas PNS Lulusan IPDN Angkatan XXI di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor Sumedang Jawa Barat pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Baca Juga
Dalam paparanya, Yudi menyoroti bagaimana hegemoni global menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh PNS di era modern ini.
Advertisement
"Globalisasi sudah menjadi hal yang biasa kita hadapi, tetapi ada yang lebih mendalam yang disebut dengan hegemoni. Ini adalah bentuk dominasi global yang memiliki potensi besar untuk memengaruhi perkembangan negara-negara seperti Indonesia," ujar Yudi dalam keterangan yang diterima, Senin (14/10/2024)
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan, di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, Indonesia sedang menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045, dan PNS memiliki peran sentral dalam proses ini.
Dia mengatakan, PNS tidak hanya dituntut untuk menguasai pengetahuan teknis, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
"Kita harus berpikir inovatif dan adaptif. Survival adalah kunci, dan perubahan adalah hal yang abadi dalam proses tersebut," tambahnya.
Yudi juga menekankan kepada Purna Praja IPDN Angkatan XXI mengenai pentingnya terus belajar dan tidak berpuas diri dengan gelar akademik semata, melainkan kemampuan untuk terus menghasilkan ide-ide baru dan solusi inovatif yang bisa diterapkan dalam pelayanan publik.
Pesan untuk Purna Praja IPDN
Maka dari itu, dalam hal ini yang akan dinilai dari Purna Praja IPDN adalah ide dan produk yang dihasilkanlah bukan gelar atau jabatan.
"Selain learn, competitive, and comparative, kita harus juga mempersiapkan diri jangan pernah puas kita lulus dari IPDN, jangan pernah puas kita lulus S2, dan jangan pernah puas kita lulus S3 atau jadi profesor. Karena yang dinilai dari kemampuan kita bukan itu semua, yang dinilai itu produk, ide itu yang kita hasilkan," tegasnya.
Sementara itu, guru besar IPDN Jatinangor Fernandes Simongunsong juga turut hadir sebagai narasumber yang mengingatkan bahwa sumber daya manusia (SDM) adalah aset paling berharga yang dimiliki bangsa ini.
"SDM unggul adalah modal utama dalam menghadapi tantangan global. Inovasi harus terus dilakukan, dan PNS harus menjadi pelopor perubahan di lingkungan kerja masing-masing," ungkapnya.
Seminar ini diharapkan dapat memotivasi PNS lulusan IPDN Angkatan XXI untuk terus mengembangkan diri dan bersiap menghadapi tantangan global dengan pemikiran inovatif dan adaptif.
IPDN sebagai lembaga pendidikan tinggi pemerintahan berkomitmen untuk mencetak kader-kader terbaik bangsa yang mampu bersaing di era globalisasi, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Advertisement