Sopir Truk Ugal-ugalan di Tangerang Diduga Konsumsi Obat Terlarang

Kepala Humas RSUD Kabupaten Tangerang, dr Hilwani mengatakan, hasil dari pemeriksaan awal, sopir terindikasi mengkonsumsi obat terlarang saat berkendara.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 01 Nov 2024, 13:42 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2024, 13:42 WIB
Sebuah truk kontainer berjalan melawan arah dan menabrak banyak pengguna jalan di kawasan Jalan Hasyim Asyari, Kota Tangerang. (Istimewa)
Sebuah truk kontainer berjalan melawan arah dan menabrak banyak pengguna jalan di kawasan Jalan Hasyim Asyari, Kota Tangerang. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sopir truk kontainer yang ugal-ugalan dan menabrak banyak kendaraan di Kota Tangerang, diduga mengkonsumsi obat terlarang.

Kepala Humas RSUD Kabupaten Tangerang, dr Hilwani mengatakan, hasil dari pemeriksaan awal, sopir terindikasi mengkonsumsi obat terlarang saat berkendara.

"Melihat cara dia mengemudi di media sosial, memang saat tiba-tiba disini kami ada pemeriksaan demikian, dan terindikasi ada konsumsi obat terlarang, tapi belum bisa kita simpulkan," katanya, Jumat (1/11/2024).

Kondisi sopir saat ini pun dalam keadaan sadar dan mampu berkomunikasi meski dalam keterbatasan.

"Kondisi sopir sudah membaik, setelah sebelumnya tiba disini dengan kondisi babak belur, ada trauma perut dan kondisi bagian kepala yang luka," ujarnya.

Alami Pendarahan di Bagian Kepala

Sebuah truk kontainer berjalan melawan arah dan menabrak banyak pengguna jalan di kawasan Jalan Hasyim Asyari, Kota Tangerang. (Istimewa)
Sebuah truk kontainer berjalan melawan arah dan menabrak banyak pengguna jalan di kawasan Jalan Hasyim Asyari, Kota Tangerang. (Istimewa)

Selain itu, pelaku juga dilaporkan mengalami luka serius di bagian kepala. Hal ini menyebabkan pelaku harus dirawat di ruang intensif RSUD Kabupaten Tangerang.

"Yang dirawat di sini (RSUD Kabupaten Tangerang) hanya sopir truknya saja. Dirawat di ruang intensif, " ujar dr Hilwani.

Ruang intensif sendiri secara fasilitas mirip dengan ruang ICU, hanya saja di ruang intensif tidak ada sarana mesin bantu pernafasan seperti di ICU.

Pengemudi truk kontainer harus menjalani perawatan di ruang tersebut karena pendarahan di kepala atau otaknya. Sehingga, dari awal masuk rumah sakit hingga pagi hari ini, pelaku mengalami penurunan kesadaran.

"Terjadi penurunan kesadaran, tapi masih bisa diajak komunikasi," kata Hilwani.

Diamuk Massa

Seperti diketahui sebelumnya, sopir truk kontainer yang belum diketahui inisialnya ini, mengalami luka-luka di bagian kepala karena amukan massa.

Massa yang sudah kesal sejak di Graha Raya, lalu di Jalan Hasyim Asari hingga ke Jalan Veteran Tugu Adipura atau sejauh sekitar 11 kilometer, mencoba menghentikan laju truk kontainer yang ugal-ugalan dan menabrak pengendara lain.

Saat badan truk tersangkut taman Tugu Adipura, massa langsung mengamuk truk dan sopirnya hingga babak belur.

"Kena amuk massa, karena diminta berhenti, enggak mau berenti, sehingga diamuk massa. Kendaraan disiram BBM, tapi akhirnya kita cegah dan kita minta tidak anarkis,"kata Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour
Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya