Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menegaskan, selain Transjakarta tidak ada kendaraan lain yang diperbolehkan untuk menerobos masuk ke jalur bus Transjakarta.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Syafrin Liputo merespons maraknya kendaraan pengawalan atau patwal milik kendaraan dengan nomor polisi milik RI, hingga kendaraan pribadi lain yang masuk jalur busway.
Advertisement
"Semuanya (termasuk kendaraan pejabat), sesuai dengan aturan kan dilarang begitu. Dia (jalur busway) jalannya jalan khusus Transjakarta maka ada larangan untuk melakukan penerobosan," kata Syafrin di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).
Advertisement
Adapun beberapa waktu belakangan, viral kendaraan pejabat serta iring-iringan patwal menerobos koridor 13 Transjakarta. Kejadian ini menjadi perbincangan warganet di X.
Oleh karena itu, Syafrin mengimbau masyarakat agar tetap tertib dan taat dengan peraturan yang sudah ada. Dia mengajak, masyarakat yang kerap terjebak kemacetan agar beralih naik transportasi umum seperti Transjakarta.
"Tentu kami mengimbau untuk masyarakat yang sekiranya terjebak kemacetan silahkan gunakan angkutan umum, karena memang di koridor 13 jalurnya harusnya kita jaga steril," kata dia.
"Dan mari kita jaga bersama-sama untuk kepentingan masyarakat yang menggunakan angkutan umum di koridor 13," tandasnya.
Transjakarta Rute Blok M-Kota Tak Jadi Dihapus
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memastikan tidak menghapus layanan Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota dalam waktu dekat. Pemprov Jakarta bakal melakukan kajian komprehensif terkait layanan angkutan massal terlebih dahulu.
"Terkait isu penutupan koridor 1 kami sampaikan bahwa tidak ada penutupan koridor 1. Jadi, kita akan melakukan kajian komprehensif paralel," kata Syafrin di Halte CSW, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).
Syafrin menjelaskan, kajian dilakukan lantaran adanya pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) baik fase 2A yang segmen satunya menghubungkan Bundaran HI-Harmoni dan segmen dua yang menghubungkan Harmoni-Kota.
"Sekarang kan MRT akan dilanjutkan, 2027 akhir diharapkan operasional sampai dengan Monas. 2029 akhir kita harapkan sudah operasional sampai dengan Kota. LRT juga, dari Manggarai kita harapkan di 2026 nanti sudah operasional sampai Manggarai dan dilanjutkan," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya kajian terkait koridor dan rute Transjakarta yang ada saat ini juga akan disesuaikan dengan adanya pembangunan MRT Timur-Barat. Kajian, kata Syafrin dilakukan agar transportasi umum di Jakarta tertata dan terintegrasi dengan baik.
"Jakarta merubah posisi dan menjadikan angkutan umum massal berbasis rel menjadi backbone untuk seluruh layanan angkutan umum massal di Jakarta," ucap Syafrin.
Menurut Syafrin, hasil kajian layanan Transjakarta telah memiliki sejumlah hasil kajian sejak 2004, baik yang dikeluarkan dari Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Project (Jutpi) hingga Study on Integrated Transportation Master Plan (Sitramp).
"Tentu untuk mempertajam kajian ini, kami akan melaksanakan kembali kajian yang komprehensif terkait dengan evaluasi seluruh layanan rute angkutan umum di Jakarta pada 2024-2025. Dan kami harapkan secara keseluruhan, ini bisa memberikan rekomendasi yang komprehensif," kata dia.
Advertisement