Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Depok akan menelusuri lebih dalam pengungkapan distributor beras oplosan yang dilakukan tersangka berinisial VE di wilayah Sukmajaya, Depok. Dari pemeriksaan sementara, didapati beras oplosan tersebut diduga didapati beras sisaan dari bongkaran beras pasar.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Dermawan Kristianus Zendrato mengatakan, penangkapan tersangka pengoplosan beras sedang menjalani pemeriksaan untuk pengungkapan lebih dalam. Polres Metro Depok telah memasang garis polisi di toko yang digunakan tersangka untuk pengoplosan beras.
Baca Juga
"Jadi kita ini masih dalam proses pendalaman, tersangka mungkin akan bertambah keterlibatan pihak-pihak terkait," ujar pria yang kerap disapa Zen, Jumat (14/2/2025).
Advertisement
Zen menjelaskan, tersangka melakukan pengoplosan beras dilakukan pada malam hari dan dilakukan pada malam hari. Sebelum menangkap, pihaknya sempat melakukan pengintaian beberapa hari untuk memastikan tindakan yang dilakukan tersangka menyalahi aturan dan merugikan konsumen.
"Kita coba dalami beberapa hari ternyata kapasitasnya lumayan banyak putarannya," jelas Zen.
Â
Distribusi
Dari pemeriksaan sementara tersangka mendistribusikan beras oplosan di wilayah Depok dan Jakarta Timur. Polres Metro Depok baru menetapkan satu tersangka dugaan beras oplosan berdasarkan barang bukti sementara yang diamankan Polres Metro Depok.
"Kalau keuntungan yang tersangka dapat secara keseluruhan masih kita dalami, kami masih membutuhkan beberapa dokumen lainnya seperti transaksi keuangan," ucap Zen.
Polres Metro Depok telah mendapati buku registrasi maupun buku catatan yang didapati di toko milik tersangka. Nantinya, Polres Metro Depok akan mendalami keterangan tersangka dan sejumlah barang bukti yang diamankan Polres Metro Depok.
"Perkembangannya nanti akan saya sampaikan, beras oplosan ini yang dikemas menjadi kemasan super dan premium di jual secara online dan offline," ungkap Zen.
Disinggung soal adanya beras oplosan dari sisa beras yang di kumpulkan saat bongkaran beras, Zen menduga akan adanya tindakan tersebut. Guna mengungkap kebeneran tersebut, Satreskrim Polres Metro Depok akan melakukan pengungkapan lebih dalam guna memastikan hal tersebut.
"Ini masih kita dalami ya, kalau kita lihat beras oplosan kemudian beras menir itu beras patahan ya, jadi kalau kita lihat ulirnya enggak utuh kemungkinan itu beras sisa sisa dari pasar induk ya," tutur Zen.
Â
Advertisement
Penangkapan
Sebelumnya, Jajaran Polres Metro Depok menangkap pengoplos beras di wilayah Sukmajaya, Depok. Penangkapan tersangka dilakukan untuk mencegah beredarnya beras oplosan menjelang Ramadan 1446.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Dermawan Kristianus Zendrato mengatakan, penangkapan VE berawal dari laporan masyarakat terkait beredarnya beras oplosan. Polisi lalu melakukan pengungkapan dan mendapati sebuah toko pendistribusi beras oplosan.
"Kami menangkap tersangka VE sebagai distributor beras oplosan," ujar Zendrato kepada Liputan6.com, Jumat (14/2/2025).
Pria yang kerap disapa Zen menjelaskan, penangkapan tersebut sebagai upaya mencegah peredaran beras oplosan menjelang Ramadan dan dukungan ketahan pangan nasional.
"Tersangka ini sebagai pelaku usaha yang bergerak dalam usaha pengoplosan beras," jelas Zen.
Pada penyelidikan sementara, tersangka mengoplos beras dari beras menir dicampur beras dari Demak merek Berlian, dan beras raskin. Beras tersebut dikemas sehingga terlihat menjadi beras premium dan beras super.
"Beras oplosan tersebut dikemas dalam ukuran satu kilogram dengan packaging yang bagus dan terlihat menarik," terang Zen.
Untuk lebih meyakinkan konsumen atau pembeli, tersangka mengemas beras oplosan dengan diberi merek Daun Suji dan Rinjani. Tersangka memiliki metode pengukuran sendiri melakukan pengoposan beras.
"Jadi ukuran satu kilo itu perbandingannya 200 gram beras raskin, 600 gram beras Demak, 200 gram beras menir," ucap Zen.
Berdasarkan keterangan sementara tersangka, keuntungan menjual beras oplosan yang sudah dikemas sebesar Rp600 per kilogram. Apabila beras tersebut dalam sehari mampu menjual 4 ton beras, keuntungan yang didapat tersangka cukup besar.
"Pengoplosan beras yang dilakukan tersangka telah berjalan selama satu tahun atau sejak 2024, satu kilogram beras oplosan dijual sebesar Rp14.500," ungkap Zen.Â
