Ngubek-ngubek kali ini kita mulai dari ujung paling barat Indonesia di Tugu Nol Kilometer Pulau Weh Sabang. Kenapa dinamakan titik nol kilometer? Karena di tempat inilah ditetapkan posisi geografis kilometer nol Indonesia.
Berkunjung ke Sabang, tak lengkap rasanya jika tidak ke Tugu Nol kilometer. Selain sebagai simbol ujung paling barat di Indonesia, pemandangan di sekitar tugu itu juga asri dan alami.
Bahkan kita bisa bermain bersama binatang-binatang tak ganas seperti babi dan monyet yang datang dari dalam hutan di sekitar Tugu Nol Kilometer.
Setelah puas berkeliling Tugu Nol km dan bermain dengan si babi bernama Bro, ternyata pengunjung mendapatkan kenang-kenangan berupa sertifikat bukti bahwa pernah menginjakan kaki di tugu tersebut.
Kota Sabang terletak di Pulau Weh Aceh. Sabang bisa ditempuh dengan menggunakan kapal fery atau kapal cepat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari Banda Aceh.
Bagi yang hobi bersepeda, trek hutan menuju kawah aktif di Sabang itu cukup menantang dan bisa menjadi wisata olahraga alternatif setelah puas menjelajahi laut dan pantai.
Memacu sepeda di jalur hutan itu mengasyikan. Pohon-pohon melindungi kita dari panasnya terik matahari. Tapi ternyata jalurnya tidak selamanya mudah untuk ditempuh dengan mengayuh sepeda.
Semakin tinggi, tantangannya semakin berat. Di beberapa tempat, terpaksa sepeda tak bisa digowes dan harus diangkat untuk melewatinya. Bahkan di akhir perjalanan, kami tak bisa lagi membawa sepeda. Tanjakan terlalu curam untuk didaki dengan sepeda.
Setelah bersepeda Anda pasti lapar. Cobalah kuliner unik yang mungkin cuma ada di Sabang yakni sate gurita.
Cara membuatnya, setelah dicuci bersih gurita yang dibeli dari nelayan di pulau weh sabang ini awalnya diolah dengan memotong memotong dagingnya dan merebusnya dengan bumbu. Lalu sate gurita ditusuk dan dibakar.
Sate gurita khas Sabang siap dihidangkan. Bumbunya Anda yang menentukan. Mau bumbu sate khas Jawa yang manis ada, bumbu pedas dan kental khas Padang juga tersedia. Nikmatnya!
Wisata Pantai
Kota itu dipenuhi objek wisata alam yang indah,terutama pantainya. Pantaiberpasir putih bernama Pantai iboih merupakan favorit para wisatawan di Sabang.
Sementara untuk Anda yang hobi menyelam, Sabang boleh dibilang salah satu surga menyelam di Indonesia. Pemandangan di Sea Garden begitu indah. Terumbu karang berjajar berwarna-warni, ikan-ikan kecil pun berenang menemani para penyelam. elut laut dengan warnanya yang indah juga kami temui disini, sepertinya belut laut ini sedang mencari temannya atau mencari mangsa?
Ternyata masih ada keindahan lain wisata bawah laut di perairan Pulau Weh Sabang. Hidrotermal, fenomena alam aktivitas vulkanis yang berada didalam laut dan aman untuk diselami. Gelembung-gelembung itu memenuhi titik penyelaman hidrotermal. Tak seperti di tempat penyelaman lainnya, di sini airnya hangat dan berbau belerang. Ternyata ini hanya sebagian surga bawah laut di perairan bawah laut Pulau Weh Sabang.
Selain itu suara ombak membelai pasir pantai bercampur dengan suara tetabuhan alat musik dan tiupan serunai terdengar indah seindah suasana Pantai Paradiso Sabang.
Kesenian Khas
Sanggar Masya, sekumpulan remaja pencinta kebudayaan Aceh rutin berkumpul di pantai itu untuk berlatih. Rapa'i Geleng nama kesenian itu. Pantai dipilih agar gerakan tari dan musik kelompok ini selaras dengan alam, dan juga agar vokal menjadi lebih lantang karena beradu dengan suara deburan ombak yang kencang.
Berikut ini video lengkap jalan jalan ke beberapa penjuru dengan pemandangan indah di Sabang, yang ditayangkan Liputan 6 SCTV, Sabtu (31/8/2013):
Berkunjung ke Sabang, tak lengkap rasanya jika tidak ke Tugu Nol kilometer. Selain sebagai simbol ujung paling barat di Indonesia, pemandangan di sekitar tugu itu juga asri dan alami.
Bahkan kita bisa bermain bersama binatang-binatang tak ganas seperti babi dan monyet yang datang dari dalam hutan di sekitar Tugu Nol Kilometer.
Setelah puas berkeliling Tugu Nol km dan bermain dengan si babi bernama Bro, ternyata pengunjung mendapatkan kenang-kenangan berupa sertifikat bukti bahwa pernah menginjakan kaki di tugu tersebut.
Kota Sabang terletak di Pulau Weh Aceh. Sabang bisa ditempuh dengan menggunakan kapal fery atau kapal cepat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari Banda Aceh.
Bagi yang hobi bersepeda, trek hutan menuju kawah aktif di Sabang itu cukup menantang dan bisa menjadi wisata olahraga alternatif setelah puas menjelajahi laut dan pantai.
Memacu sepeda di jalur hutan itu mengasyikan. Pohon-pohon melindungi kita dari panasnya terik matahari. Tapi ternyata jalurnya tidak selamanya mudah untuk ditempuh dengan mengayuh sepeda.
Semakin tinggi, tantangannya semakin berat. Di beberapa tempat, terpaksa sepeda tak bisa digowes dan harus diangkat untuk melewatinya. Bahkan di akhir perjalanan, kami tak bisa lagi membawa sepeda. Tanjakan terlalu curam untuk didaki dengan sepeda.
Setelah bersepeda Anda pasti lapar. Cobalah kuliner unik yang mungkin cuma ada di Sabang yakni sate gurita.
Cara membuatnya, setelah dicuci bersih gurita yang dibeli dari nelayan di pulau weh sabang ini awalnya diolah dengan memotong memotong dagingnya dan merebusnya dengan bumbu. Lalu sate gurita ditusuk dan dibakar.
Sate gurita khas Sabang siap dihidangkan. Bumbunya Anda yang menentukan. Mau bumbu sate khas Jawa yang manis ada, bumbu pedas dan kental khas Padang juga tersedia. Nikmatnya!
Wisata Pantai
Kota itu dipenuhi objek wisata alam yang indah,terutama pantainya. Pantaiberpasir putih bernama Pantai iboih merupakan favorit para wisatawan di Sabang.
Sementara untuk Anda yang hobi menyelam, Sabang boleh dibilang salah satu surga menyelam di Indonesia. Pemandangan di Sea Garden begitu indah. Terumbu karang berjajar berwarna-warni, ikan-ikan kecil pun berenang menemani para penyelam. elut laut dengan warnanya yang indah juga kami temui disini, sepertinya belut laut ini sedang mencari temannya atau mencari mangsa?
Ternyata masih ada keindahan lain wisata bawah laut di perairan Pulau Weh Sabang. Hidrotermal, fenomena alam aktivitas vulkanis yang berada didalam laut dan aman untuk diselami. Gelembung-gelembung itu memenuhi titik penyelaman hidrotermal. Tak seperti di tempat penyelaman lainnya, di sini airnya hangat dan berbau belerang. Ternyata ini hanya sebagian surga bawah laut di perairan bawah laut Pulau Weh Sabang.
Selain itu suara ombak membelai pasir pantai bercampur dengan suara tetabuhan alat musik dan tiupan serunai terdengar indah seindah suasana Pantai Paradiso Sabang.
Kesenian Khas
Sanggar Masya, sekumpulan remaja pencinta kebudayaan Aceh rutin berkumpul di pantai itu untuk berlatih. Rapa'i Geleng nama kesenian itu. Pantai dipilih agar gerakan tari dan musik kelompok ini selaras dengan alam, dan juga agar vokal menjadi lebih lantang karena beradu dengan suara deburan ombak yang kencang.
Berikut ini video lengkap jalan jalan ke beberapa penjuru dengan pemandangan indah di Sabang, yang ditayangkan Liputan 6 SCTV, Sabtu (31/8/2013):