Daryono, sopir mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar (MK) diperiksa Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk kasus 4 linting ganja dan 2 pil ekstasi di ruang kerja Akil. Pemeriksaan Daryono tidak dilakukan di kantor BNN tapi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pantauan Liputan6.com, Kamis (7/11/2013), Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sumirat dan sejumlah penyidik BNN mendatangi gedung KPK untuk memeriksa Daryono. Namun, Sumirat tak menjelaskan alasan Daryono diperiksa di gedung KPK.
Juru bicara KPK, Johan Budi berasalan Daryono diperiksa BNN di gedung KPK, karena yang bersangkutan masih dalam pengawasan KPK.
"(BNN) Kesini dalam rangka untuk minta keterangan dan koordinasi KPK dengan salah satu saksi KPK, Daryono. Daryono adalah salah satu posisi yang dalam perlindungan KPK (saksi yang dilindungi)," kata Johan di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Johan menjelaskan saksi Daryono memiliki informasi penting dan termasuk saksi kunci dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Akil. Karena itu, pihaknya menganggap perlu untuk melindungi Daryono.
"Sangat penting. Dia (Daryono) saksi yang bisa memberikan laporan terhadap terjadinya tindak pidana korupsi Daryono penting. Dia semacam whistleblower. Jadi Daryono diperiksanya disini," tegas Johan.
Hingga saat ini, penyidik BNN berserta Humas BNN, Sumirat Dwiyanto, tengah berada di KPK untuk meminta keterangan Daryono. Daryono sempat menghilang beberapa waktu lalu pasca-ditangkapnya Akil yang diduga menerima suap pengurusan sengketa pilkada di MK.
Sawer Artis
Melalui pengacaranya, Otto Hasibuan, Akil Mochtar mengakui pernah memberikan uang ke banyak artis dangdut. Seperti Rya Fitria, Evie Tamala, dan Iis Dahlia. Transfer uang itu sebagai bayaran menyanyi di panggung kampanye Akil. Saat itu Akil diketahui sedang mengikuti Pilgub di Kalimantan Barat pada 2006-2007.
"Pak Akil pernah mencalonkan diri jadi Gubernur Kalbar. Jadi karena dia calon Gubernur jadi dia (Akil) kampanye dong. Kampanye itu kan dia membutuhkan artis-artis," kata Otto Hasibuan di KPK, Jakarta, Senin 4 November lalu.
Namun, menurut Otto, Akil membantah uang yang digunakan untuk membayar fee artis dangdut itu menggunakan dana Partai Golkar. Ia juga menegaskan uang transfer kepada Evie Tamala dan kawan-kawan tidak mencapai Rp 900 juta seperti informasi yang beredar.
"Uang pribadi. Menurut Pak Akil nggak sampe segitu (Rp 900 juta). Dia nggak tau persis. Ada yang dibayar Rp 60 juta, ada juga yang dibayar Rp 15 juta, tergantung siapa penyanyinya," jelas Otto. (Adi/Ism)
Pantauan Liputan6.com, Kamis (7/11/2013), Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sumirat dan sejumlah penyidik BNN mendatangi gedung KPK untuk memeriksa Daryono. Namun, Sumirat tak menjelaskan alasan Daryono diperiksa di gedung KPK.
Juru bicara KPK, Johan Budi berasalan Daryono diperiksa BNN di gedung KPK, karena yang bersangkutan masih dalam pengawasan KPK.
"(BNN) Kesini dalam rangka untuk minta keterangan dan koordinasi KPK dengan salah satu saksi KPK, Daryono. Daryono adalah salah satu posisi yang dalam perlindungan KPK (saksi yang dilindungi)," kata Johan di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Johan menjelaskan saksi Daryono memiliki informasi penting dan termasuk saksi kunci dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Akil. Karena itu, pihaknya menganggap perlu untuk melindungi Daryono.
"Sangat penting. Dia (Daryono) saksi yang bisa memberikan laporan terhadap terjadinya tindak pidana korupsi Daryono penting. Dia semacam whistleblower. Jadi Daryono diperiksanya disini," tegas Johan.
Hingga saat ini, penyidik BNN berserta Humas BNN, Sumirat Dwiyanto, tengah berada di KPK untuk meminta keterangan Daryono. Daryono sempat menghilang beberapa waktu lalu pasca-ditangkapnya Akil yang diduga menerima suap pengurusan sengketa pilkada di MK.
Sawer Artis
Melalui pengacaranya, Otto Hasibuan, Akil Mochtar mengakui pernah memberikan uang ke banyak artis dangdut. Seperti Rya Fitria, Evie Tamala, dan Iis Dahlia. Transfer uang itu sebagai bayaran menyanyi di panggung kampanye Akil. Saat itu Akil diketahui sedang mengikuti Pilgub di Kalimantan Barat pada 2006-2007.
"Pak Akil pernah mencalonkan diri jadi Gubernur Kalbar. Jadi karena dia calon Gubernur jadi dia (Akil) kampanye dong. Kampanye itu kan dia membutuhkan artis-artis," kata Otto Hasibuan di KPK, Jakarta, Senin 4 November lalu.
Namun, menurut Otto, Akil membantah uang yang digunakan untuk membayar fee artis dangdut itu menggunakan dana Partai Golkar. Ia juga menegaskan uang transfer kepada Evie Tamala dan kawan-kawan tidak mencapai Rp 900 juta seperti informasi yang beredar.
"Uang pribadi. Menurut Pak Akil nggak sampe segitu (Rp 900 juta). Dia nggak tau persis. Ada yang dibayar Rp 60 juta, ada juga yang dibayar Rp 15 juta, tergantung siapa penyanyinya," jelas Otto. (Adi/Ism)