Chairul Tanjung: Ibu Negara Kok Disadap, Keterlaluan

Chairul Tanjung menilai, pemerintahan Australia sudah sering menyadap RI.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Nov 2013, 15:51 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2013, 15:51 WIB
chairul-tanjung-131119b.jpg
Penyadapan yang dilakukan Australia terhadap pemerintah RI telah menuai reaksi keras. Perilaku Australia itu "dibalas" sikap RI dengan menarik Dubesnya di Australia. Langkah itu pun mendulang dukungan dari berbagai pihak.

"Saya setuju mendukung sikap Indonesia untuk memberikan sikap keras terhadap pemerintah Australia," kata Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (19/11/2013

Pria yang akrab dipanggil CT itu menilai, penyadapan yang dilakukan pemerintahan Australia sudah terlalu sering dan hal itu yang mendasari dirinya menindak keras pemerintahan Negeri Kanguru itu.

"Bayangkan, masak Wakil Presiden kita disadap telepnonya, Ibu Negara juga disadap juga. Menurut saya itu sudah to much (keterlaluan)," jelas dia.

Menanggapi pemanggilan Kedutaan Besar Indonesia untuk Australia, CT menilai itu merupakan hal yang tepat. Menurutnya, itu merupakan bentuk protes secara tidak langsung dari pemerintah Indonesia.

"Sikap yang diambil pemerintah kita untuk memanggil Dubes itu sebenarnya dalam bentuk protes terhadap sikap Australia yang tidak bersikap baik kepada Indonesia," tutup Chairul Tanjung. (Ali/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya