Menlu Marty: Bukan Kita yang Buat Masalah, Tapi Australia

"Intinya sekali lagi, ini bukan kita yang membawa permasalahan, melainkan pihak Australia," kata Marty Natalegawa.

oleh Rinaldo diperbarui 19 Nov 2013, 18:02 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2013, 18:02 WIB
marty-natalegawa-131030b.jpg
Pemerintah tidak kaget dengan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang tidak akan meminta maaf atas skandal penyadapan oleh badan mata-mata Australia terhadap telepon sejumlah petinggi negara Indonesia.

"Kalau yang kita dengar tadi intinya sama seperti yang kita dengar kemarin, pengulangan apa yang mereka sampaikan sebelumnya," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Namun, lanjut Marty, Indonesia tetap mendesak Australia untuk menjelaskan serta menentukan sikap atas apa yang terjadi. "Saya kira pihak Australia masih perlu terus mengembangkan sikap dan posisinya, karena ini sesuatu yang tak bisa diremehkan dampaknya," tegas Marty.

Menurut Menlu, Indonesia tetap pada pandangan bahwa masalah ini bermula bukan dari Indonesia, sehingga perlu mengetahui sikap Australia.

"Intinya sekali lagi, ini bukan kita yang membawa permasalahan, melainkan pihak Australia. Sehingga pihak Australia yang harus mencari jalan penyelesaian masalah ini dengan baik," imbuh Marty.

Untuk saat ini pemerintah akan meminta informasi dari Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, yang sudah dipanggil ke Jakarta.

"Seperti diketahui kita sudah memanggil pulang duta besar kita untuk konsultasi, saat ini beliau sedang dalam perjalanan kembali ke Tanah Air. Dan kita akan evaluasi hari demi hari perkembangannya," ujar Marty. (Mvi/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya