Hari AIDS sedunia yang selalu diperingati setiap tanggal 1 Desember masih menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia tentang seberapa besarnya kepedulian masyarakat atas penyebaran virus HIV ini.
Sekitar 34 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV. Setiap tahun 5.500 jiwa nyawa terenggut karena positif HIV/AIDS. Meski tak bisa disembuhkan, tapi virus HIV/AIDS bisa dicegah.
Ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (1/12/2013), masyarakat yang divonis positif terjangkit virus HIV/Aids bukan berarti telah divonis mati. Akan tetapi, penanganan dan pengobatan yang tepat dapat memperpanjang masa hidup orang dengan HIV/AIDS atau odha. Namun masalahnya, stigma negatif odha seringkali membuat seseorang dikucilkan dan tak diberi kesempatan untuk berbaur bersama di lingkungannya.
Padahal, kepedulian yang besar dan menghilangkan diskriminasi adalah semangat bagi para odha untuk mendapatkan kehidupan sosial yang lebih baik. Seperti halnya yang dilakukan oleh klinik Yayasan Pelita Ilmu (YPI) yang berkantor di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, membuka hotline 24 jam untuk berkonsultasi dan peduli bagi para kaum odha.
Kepedulian terhadap odha juga disuarakan oleh sejumlah kelompok yang ingin membantu untuk menghapus stigma negatif dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS atau odha.
Tak hanya di Pulau Jawa, di pulau paling timur Indonesia yakni Papua menempati peringkat dua setelah DKI Jakarta dalam jumlah penderita penyakit HIV/AIDS. Di Papua, penularan hiv aids terbesar terjadi melalui seks bebas. Karena itu, jangan kaget bila kemudian ada para relawan yang seringkali membagi-bagikan kondom sebagai cara untuk pencegahan HIV/AIDS.
Karena itu, ada baiknya masyarakay Indonesia mengenali bagaimana cara penularannya dan tidak menjauhi kaum odha. Karena virus HIV/AIDS menular melalui cairan darah atau cairan sperma dan vagina, serta melalui air susu ibu yang positif HIV/AIDS.
Jadi AIDS tidak ditularkan melalui makanan dan minuman bersama, pemakaian fasilitas umum bersama, berciuman, bersenggolan atau lewat keringat. Dengan pengetahuan yang mendalam dan keterbukaan kepada keluarga, kaum odha justru makin peduli kepada sesama penderita AIDS lainnya.
Karena itu, kaum odha tak perlu patah semangat. Kemungkinan untuk berumur panjang masih terbuka lebar. Tahun 2014 diproyeksikan jumlah infeksi baru HIV usia 15 hingga 49 tahun mencapai 79.200 jiwa. HIV /AIDS masih terus menjadi ancaman mematikan yang perlu mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak. (Eks)
[VIDEO] Penderita HIV/AIDS Tak Perlu Patah Semangat
Masyarakat yang divonis positif terjangkit virus HIV/Aids bukan berarti telah divonis mati.
diperbarui 01 Des 2013, 08:30 WIBDiterbitkan 01 Des 2013, 08:30 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Buah Penurun Kolesterol yang Ampuh, Pir hingga Stroberi Solusinya
BRI Bakal Bagikan Dividen Interim, Tengok Jadwalnya
Bertemu Pemerintah Arab Saudi, Dahnil Anzar Bahas Persiapan Haji 2025-2026
10 Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan Tubuh, Bantu Turunkan Kolesterol hingga Gula Darah
Bus Listrik Golden Dragon Jadi Armada Transjakarta
Darurat Polusi Plastik di Bali, Pantai Jimbaran Hampir Seluruhnya Tertutup Sampah
Bola Panas PPN 12% Kini Ada di Tangan Presiden Prabowo
Cek Fakta: Tidak Benar Mendeteksi Keaslian Uang Rupiah dengan Cara Mengelupas
VIDEO: Kaleidoskop News 2024, Prabowo Jadi Presiden hingga Polisi Tembak Polisi
Prediksi Liga Inggris Liverpool vs Leicester City: Siapa Bisa Hentikan The Reds?
Mengenal Toko Roti Gelora, Kuliner Legendaris di Jatinegara
Elang Botak Resmi Jadi Burung Nasional Amerika Serikat